Rabu, 11 Februari 2015



Hey… kamu dimana?? L
Cipt: Dedek Suhendar
Aku tidak tau harus memulai ini semua dari mana,berawal dari pertemuan yang dulu tidak pernah ku terka sebelumnya, saat itu usiaku masih 13 tahun dan aku masih duduk di bangku smp, dimana dibangku itu setiap orang masih merasakan yang namanya masa-masa remaja tingkat awal, mungkin kalian semua juga pernah merasakan… yapp!! Pastinya dong..hehehehe  perlahan ku bernostalgia tentang masa itu..teringat sejenak dalam memoriku. Dan akhirnya ku temukan saat-saat itu, ya..saat seorang bertemu dengan orang lain dan menjalin silahturahmi sesamanya..
Aku yang pernah mengenalnya dan mengaguminya saat itu tidak tau apa yang harus dilakukan, seakan seperti orang bodoh sama sekali tidak mengerti apa-apa, saat itu aku bertanya pada siang tapi tidak menemukan jawabannya, lalu ku bertanya pada malam. Tapi…sepi yang datang menghampiri, membawa kegelapan hati yang saat itu sedang berwarna.. “ya tuhan kebingunganku merajai pikiran ini”. Ya!! perempuan yang disudut bangku itu, sesekali ku menoleh ke arah nya, sambil setiap saat gigit pulpen yang ada disekitarku, tanpa sadar kuterus memperhatikannya seakan ada sesuatu padanya yang istimewa.. tapi benar!!! Dia lakukan itu padaku, dia buat dirinya istimewa dihadapanku..bingung!! kata itu yang hanya tergores dalam pikiranku..hanya bisa tersenyum bingung saat itu, tapi perlahan ku mengenalnya… “Aisyah” mendengar nama itu seakan mendengar ada bidadari yang tiba-tiba jatuh dari langit di hadapanku dan menggemparkan dunia, hehhehe ternyata hanya fiktif belaka yang membawaku berhayal tinggi.
Ya Aisyah perempuan yang duduk disudut bangku kelas, dengan hijab putihnya..berbeda dengan yang lain, istimewa dengan kesederhanaannya tapi tetap cantik dengan hijabnya..
Ku hitung hari setiap detik sambil menghilangkan fatamorgana dalam pikiranku, berharap tali silaturahmi dapat terjalin dengannya. Dan akhirnya harapanku terwujud, tuhan dekatkanku padanya dan kamipun bersahabat meski harapan lebih menyelimutiku.
“Hey!!! Hilangkan pikiran ku tentang hal itu, jangan buatku hilang tenggelam bersamanya, terlalu sering terkikis hati ini, dan ku tak mau lagi”. Ya… begitulah rekayasa kehidupan. Selalu buat manusia tersenyum namun juga menyakiti secara perlahan.
Tuhan tau apa yang hambanya inginkan, aku dan aisyah dekat dan berteman akrab meski tetap, aku masih berharap lebih. Perempuan disudut bangku… itu yang selalu teringat .
Suatu hari tak terlihat hujan dan angin tiba-tiba aisyah menghampiriku yang sedang duduk di bangku taman sebelah sekolah. Sejenak ku berfikir sambil tersenyum dalam hati berharap akan ada bintang saat itu dihadapanku, dan saat dia menyebutkan namanya gigiku mulai bergetar, dadaku tak mau berhenti berdetak kencang, dan seakan ada sesuatu yang akan menyambarku.. dan dalam keadaan bergejolak, ku tenang mendengarkannya bicara, perlahan ia menyampaikan dan tanpa di duga tetesan air mata perlahan terjatuh dari matanya, matanya berkaca-kaca, raut wajahnya memerah lemas. Aku tidak tau apa yang terjadi padanya.. ternyata… “aku mau pergi dan mungkin kita akan jarang bertemu seperti biasanya” benar ada sesuatu yang menyambarku saat itu, menggoreskan senyumku dan aku tidak tau apa yang harus ku lakukan saat itu, dia meninggalkan lukisan yang sebagai kenangan darinya.. ku hanya bisa terdiam sambil tersenyum walau hati ini seperti di sayat-sayat tanpa henti.
Sehari setelah kepergiannya hari-hari seperti taman sepi yang menghujam jiwa, sebelum pergi dia sempat bilang bahwa dia akan kembali, dan aku yakin itu, setiap hari ku menunggunya dan mencari-cari dimana ia berada, masa putih abu-abu pun terlewati sudah. Terhitung tiga tahun ku menunggu dan mencari keberadaannya, namun waktu yang demikian belum terlalu membuatku lelah menunggu dan mencari. Masa kuliah ku masuki dan wisudah pun ku jalani, tapi…….tetap aku belum berjumpa dengannya,,hati ini mulai lemah dan tidak yakin dengan semuanya namun aku akan tetap menunggunya dan berusaha akan tetap mencarinya………
Kini ia pergi entah kemana,tinggalkan luka dalam kenangan…
Hey kamu dimana??hey aku menyesal, hey tolong kembali aku terluka..
Hey ku mencintamu, hey ku merindumu, dimana kamu kini ;-( L

Tidak ada komentar:

Posting Komentar