Hey…
kamu dimana?? L
Cipt: Dedek Suhendar
Aku
tidak tau harus memulai ini semua dari mana,berawal dari pertemuan yang dulu
tidak pernah ku terka sebelumnya, saat itu usiaku masih 13 tahun dan aku masih
duduk di bangku smp, dimana dibangku itu setiap orang masih merasakan yang
namanya masa-masa remaja tingkat awal, mungkin kalian semua juga pernah
merasakan… yapp!! Pastinya dong..hehehehe
perlahan ku bernostalgia tentang masa itu..teringat sejenak dalam
memoriku. Dan akhirnya ku temukan saat-saat itu, ya..saat seorang bertemu
dengan orang lain dan menjalin silahturahmi sesamanya..

Ya
Aisyah perempuan yang duduk disudut bangku kelas, dengan hijab putihnya..berbeda
dengan yang lain, istimewa dengan kesederhanaannya tapi tetap cantik dengan
hijabnya..
Ku
hitung hari setiap detik sambil menghilangkan fatamorgana dalam pikiranku,
berharap tali silaturahmi dapat terjalin dengannya. Dan akhirnya harapanku
terwujud, tuhan dekatkanku padanya dan kamipun bersahabat meski harapan lebih
menyelimutiku.
“Hey!!!
Hilangkan pikiran ku tentang hal itu, jangan buatku hilang tenggelam
bersamanya, terlalu sering terkikis hati ini, dan ku tak mau lagi”. Ya…
begitulah rekayasa kehidupan. Selalu buat manusia tersenyum namun juga
menyakiti secara perlahan.
Tuhan
tau apa yang hambanya inginkan, aku dan aisyah dekat dan berteman akrab meski
tetap, aku masih berharap lebih. Perempuan disudut bangku… itu yang selalu
teringat .
Suatu
hari tak terlihat hujan dan angin tiba-tiba aisyah menghampiriku yang sedang
duduk di bangku taman sebelah sekolah. Sejenak ku berfikir sambil tersenyum
dalam hati berharap akan ada bintang saat itu dihadapanku, dan saat dia
menyebutkan namanya gigiku mulai bergetar, dadaku tak mau berhenti berdetak
kencang, dan seakan ada sesuatu yang akan menyambarku.. dan dalam keadaan
bergejolak, ku tenang mendengarkannya bicara, perlahan ia menyampaikan dan
tanpa di duga tetesan air mata perlahan terjatuh dari matanya, matanya
berkaca-kaca, raut wajahnya memerah lemas. Aku tidak tau apa yang terjadi
padanya.. ternyata… “aku mau pergi dan mungkin kita akan jarang bertemu seperti
biasanya” benar ada sesuatu yang menyambarku saat itu, menggoreskan senyumku
dan aku tidak tau apa yang harus ku lakukan saat itu, dia meninggalkan lukisan
yang sebagai kenangan darinya.. ku hanya bisa terdiam sambil tersenyum walau
hati ini seperti di sayat-sayat tanpa henti.
Sehari
setelah kepergiannya hari-hari seperti taman sepi yang menghujam jiwa, sebelum
pergi dia sempat bilang bahwa dia akan kembali, dan aku yakin itu, setiap hari
ku menunggunya dan mencari-cari dimana ia berada, masa putih abu-abu pun
terlewati sudah. Terhitung tiga tahun ku menunggu dan mencari keberadaannya,
namun waktu yang demikian belum terlalu membuatku lelah menunggu dan mencari.
Masa kuliah ku masuki dan wisudah pun ku jalani, tapi…….tetap aku belum
berjumpa dengannya,,hati ini mulai lemah dan tidak yakin dengan semuanya namun
aku akan tetap menunggunya dan berusaha akan tetap mencarinya………
Kini
ia pergi entah kemana,tinggalkan luka dalam kenangan…
Hey
kamu dimana??hey aku menyesal, hey tolong kembali aku terluka..
Hey ku mencintamu, hey ku merindumu, dimana kamu kini ;-( L
Tidak ada komentar:
Posting Komentar