Bab I
PENDAHULUAN
A.Sejarah Kacang Tanah
Kacang tanah merupakan tanaman polong-polong
kedua terpenting setelah kedelai di Indonesia.Tanaman ini sebetulnya bukanlah tanaman
asli Indonesia,melainkan tanaman yang berasal dari benua Amerika,tepatnya di daerah
Brazilia (Amerika Selatan),namun saat ini telah menyebar ke seluruh dunia yang
beriklim tropis atau subtropis.Mula-mula kacang ini dibawa dan disebarkan ke
Benua Eropa kemudian menyebar ke Benua Asia. Tiongkok dan India merupakan
penghasil kacang tanah terbesar dunia.
Tanaman
kacang tanah ini diperkirakan masuk ke Indonesia pada abad ke-16. Tanaman ini
dibawa masuk oleh orang Spanyol yang mengadakan pelayaran dan perdagangan
antara Meksiko dan Kepulauan Maluku.
Kacang tanah sejak dahulu banyak disukai
oleh masyarakat, karena dapat dikonsumsi dan sebagai pakan ternak. Tanaman ini
biasanya ditanam di sawah atau di tegalan secara tunggal atau ganda menggunakan
teknik tumpang sari. Sebagai bahan pangan, kacang ini banyak mengandung lemak
dan protein. Di samping itu, sebelum ditemukannya pupuk buatan,banyak orang
yang telah memanfaatkan bungkil (ampas kacang yang sudah dipipit atau diambil
minyaknya), dan daun kacang ini sebagai pupuk hijau.
Di Indonesia,diantara jenis-jenis
kacang-kacang lainnya, produksi kacang tanah mencapai urutan kedua setelah
kedelai, tetapi untuk memproduksi tanaman ini memiliki kendala yang besar.
Kendala tersebut berupa pengolahan dan pemeliharaan tanah yang belum optimal,serangan
hama dan penyakit,penanaman varietas berproduksi rendah,mutu benih yang
rendah,dan kekeringan. Kendala tadi dapat diatasi dengan melakukan berbagai
usaha. Usaha tersebut meliputi perbaikan cara bertanam,penggunaan varietas
unggul,pengaturan populasi tanaman,pemakaian pupuk dengan jenis dosis tepat,dan
pengendalian hama dan penyakit. Usaha-usaha tersebut telah dilakukan, namun
sampai saat ini belum mampu meningkatkan produksi seperti yang diinginkan.
B. Manfaat Kacang Tanah
Penanaman kacang tanah di Indonesia
kebanyakan dilakukan di tanah kering atau di sawah. Umumnya kacang tanah
ditanam pada saat menjelang musim kemarau.Namun penanaman kacang tanah di
tegalan dilakukan pada awal atau akhir musim penghujan.
Tanaman tersebut ditanam oleh
petani. Oleh karena itu disebut produksi tanaman rakyat.Kacang tanah termasuk
tanaman palawija yang berumur pendek. Jadi,tanaman ini tergolong tanaman yang
cepat menghasilkan. Cara pemeliharaannya pun mudah dilakukan. Kacang tanah ini
merupakan makanan sehat, karena mengandung protein nabati dan lemak yang
dibutuhkan manusia. Rasanya pun enak dan gurih.
Berbagai
Manfaat Kacang Tanah Adalah Sebagai Berikut.
1. Makanan Manusia
Biji
kacang tanah mengandung zat-zat yang berguna dan berisikan senyawa-senyawa
tertentu yang dibutuhkan organ-organ tubuh manusia untuk kelangsungan hidup,
Kandungan masing-masing sangat bagus. Sebagai bahan pangan dan pakan ternak
yang bergizi tinggi,kacang tanah mengandung lemak,protein,karbohidrat,serta
vitamin,juga mengandung mineral. Biji kacang tanah dapat diolah sebagai kacang
goreng,kacang rebus,kacang atom,kacang telur dan lain sebagainya. Kacang tanah
tersebut juga dapat diolah sebagai bumbu pecel,gado-gado,bahan sayur,keju,serta
oncom.
2. Pakan Ternak
Daun
kacang tanah banyak mengandung protein dan zat kapur. Oleh karena itu bahan makanan
tersebut baik sekali untuk pakan ternak,terutama di Negara-negara beriklim
dingin. Sebagai makanan ternak,daun kacang tanah tidak boleh diberikan kepada
ternak dalam keadaan segar atau dalam jumlah berlebihan,karena dapat
menyebabkan sakit perut bagi ternak.
Daun
kacang tanah yang digunakan untuk pakan ternak diawetkan dengan cara
dikeringkan. Caranya brangkasan-brangkasan kacang tanah ditumbuk dalam
tumpukan-tumpukan kecil,sehingga timbul uap panas; kemudian di hamparkan agar
menjadi kering dan tidak membusuk. Selain daunnya,bungkil kacang tanah pun
merupakan makanan ternak yang sangat bagus. Cara mengolah bungkil sebagai
makanan ternak sangat mudah. Bungkil direndam dalam air selama satu malam.
Setelah bagian bungkil itu terpisah lepas satu sama lainnya kemudian diberikan
kepada ternak.
3. Bahan Minyak
Biji
kacang dapat diolah dan diproses menjadi minyak. Setiap 1000 kilogram kacang
dapat menghasilkan minyak antara 40-60 liter. Adapun proses pembuatan minyak
goreng dari kacang tanah dapat mengikuti proses berikut. Mula-mula polong kacang
tanah dikupas,kemudian biji kacang dipisahkan dari kulit arinya. Setelah
pekerjaan ini selesai dan menjadi bersih,kacang tanah tadi lalu ditumbuk halus
sehingga menghasilkan tepung. Selanjutnya tepung dibungkus dengan daun serai
wangi dan dikukus. Tepung yang sudah dikukus kemudian dimasukkan ke dalam
karung goni. Dari karung goni inilah kemudian minyak akan menetes sedikit demi
sedikit.
Proses
pengolahan minyak tadi,baik dengan cara yang sederhana maupun yang sudah
modern,akhirnya akan menghasilkan ampas. Ampas inilah yang disebut dengan
bungkil kacang tanah. Bungkil-bungkil kacang tanah ini dapat dipergunakan
sebagai bahan makanan manusia ataupun bahan makanan ternak.
Sebagai
bahan makanan manusia,kacang tanah di Jawa Tengah dapat diolah menjadi tempe.
Di daerah Jawa Barat,kacang tanah di pakai sebagai bahan pembuat oncom. Nilai
gizi oncom sangat tinggi, karena oncom banyak mengandung zat putih
telur,vitamin B,dan vitamin E. Selain hal-hal tersebut di atas, bungkil juga
dapat dipergunakan sebagai pupuk buatan untuk menyuburkan tanaman.
4. Bahan Perdagangan
Hasil
kacang tanah di Indonesia biasanya langsung menjadi bahan konsumsi dan langsung
diperdagangkan,walaupun hasil panen belum mencukupi kebutuhan konsunen,karena
lahan penanaman kacang tanah masih terbatas. Meskipun bibit-bibit unggul
berproduksi tinggi sudah diciptakan,dalam praktiknya produksi kacang tanah
belum bisa memenuhi harapan. Hal ini mengundang munculnya suatu
pertanyaan,mengapa bisa terjadi demikian? Dengan adanya hasil penjualan dari
panen kacang tanah,jelas dapat kita simpulkan bahwa usaha budidaya kacang tanah
dijadikan sebagai sumber pendapatan bagi para penduduk,selain pertanian yang
menjadi andalan bagi kebanyakan kaum petani.
C. Penyebaran Kacang Tanah
Tanaman
kacang tanh yang sudah tersebar luas dan ditanam di Indonesia ini sebetulnya
bukanlah tanaman asli,melainkan tanaman yang berasal dari benua
Amerika,tepatnya dari daerah Brazilia(Amerika Selatan). Pada waktu itu didaerah
tersebut sudah terdapat lebih dari 6-17 species Arachis. Mula-mula kacang tanah
ini dibawa dan disebarkan ke Benua Eropa kemudian menyebar ke benua Asia.
Tanaman kacang tanah ini diperkirakan masuk ke
Indonesia antara tahun 1521-1529. Namun ada sementara pendapat yang mengatakan
bahwa tanaman ini masuk ke Indonesia setelah tahun 1557. Tanaman ini di bawa
oleh orang-orang Soanyol yang mengadakan pelayaran dan perdagangan antara
Meksiko dan Kepulauan Maluku. Penanaman kacang tanah di Indonesia ini baru
diberitakan pada permulaan abad ke-18. Kacang tanah yang ditanam adalah
varietas tipe menjalar. Kemudian pada tahun 1863 seseorang bernama Holle
membawa masuk salah satu varietas kacang tanah dari inggris. Varietas ini
adalah tipe yang tumbuh tegak dan diberi nama kacang “Waspada’’. Satu tahun
kemudian Scheffer membawa masuk varietas tipe tegak dari mesir. Masuknya dua
varietas ini ke Indonesia mempunyai arti yang sangat penting bagi usaha
budidaya tanaman kacang tanah,karena memungkinkan tanaman kacang tanah menjadi
tanaman palawija,setelah terjadi persilangan alami antara varietas yang baru
dengan varietas yang lama. Akhirnya dari persilangan ini dihasilkan varietas
kacang tanah yang terkenal,yaitu:
Ø Kacang
Brul,berumur pendek (3-4 bulan).
Ø Kacang
Cina,berumur panjang (6-8 bulan).
Ø Kacang
Holle,merupakan tipe campuran hasil persilangan antara varietas-varietas yang
terdahulu.
Kacang
Holle tidak bisa disamakan dengan kacang “Waspada’’,karena memang beda dalam
varietas. Sampai saat ini tanaman kacang tanah sudah banyak ditanam orang di
Jepang,Tiongkok,Afrika,Spanyol,Amerika Utara dan Indonesia. Kcang tanah sejak
dahulu banyak disukai oleh masyarakat,karena dapat dimanfaatkan sebagai bahan
baku makanan manusia atau sebagai bahan makanan ternak. Kacang tanah memang
bernilai gizi tinggi. Disamping itu, sebelum diketemukannya pupuk buatan,banyak
orang telah memanfaatkan bungkil(ampas kacang yang sudah dipipit/diambil
minyaknya) dan daun kacang tanah ini sebagai pupuk hijau. Berkat pupuk ini
hasil pertanian terbukti menjadi lebih baik.
Bab II
DESKRIPSI KACANG TANAH
A.Tanaman Kacang Tanah
Secara
garis besar,pertumbuhan kacang tanah dapat dibedakan menjadi dua tipe,yaitu
tipe tegak dan tipe menjalar. Pada umumnya percabangan tanaman kacang tanah
tipe tegak sedikit banyak melurus atau hanya agak miring keatas. Batang utama
tanaman kacang tanah tipe menjalar tentu saja lebih panjang dari pada batang
utama tipe tegak,biasanya panjang batang utama antara 33-50 cm. Kacang tanah
tipe menjalar cabang-cabangnya tumbuh kesamping,tetapi ujung-ujungnya mengarah
keatas. Panjang batang utamanya antara 33-66 cm. Kacang tanah tipe tegak lebih
disukai dari pada tipe menjalar,karena umumnya lebih genjah,yaitu antara
100-120 hari,sedangkan umur tanaman kacang tanah tipe menjalar umurnya antara
6-7 bulan,kira-kira 150-180 hari. Tiap ruas yang berdekatan dengan tanah akan
menghasilkan buah,sehingga masakkannya tidak bersamaan. Disamping itu,kacang
tanah tipe tegak lebih mudah dipungut hasilnya dari pada kacang tanah tipe
menjalar.
B. Bentuk Kacang Tanah
1. Daun
Daun pertama
yang tumbuh adalah kotiledon. Daun pertama tersebut terangkat ke atas
permukaaan tanah selagi biji kacang berkecambah. Daun berikutnya berupa daun
tunggal dan berbentuk bundar. Pada pertumbuhan selanjutnya tanaman kacang tanah
membentuk daun majemuk bersirip genap, terdiri atas empat anak daun dengan
tangkai daun agak panjang. Helaian anak daun ini beragam: ada yang berbentuk
bulat, elips dan agak lancip, tergantung varietasnya. Permukaan daun ada yang
tidak berbulu dan ada yang berbulu. Bulu daun ada yang hanya sedikit dan
pendek, sedikit dan panjang, banyak dan pendek, ataupun banyak dan panjang.
2. Batang
Batang
tanaman kacang tanah tidak berkayu dan berbulu halus, ada yang tumbuh menjalar
dan ada yang tegak. Tinggi batang rata-rata sekitar 50 cm, namun ada yang
mencapai 80 cm. tanaman yang bertipe menjalar tumbuh ke segala arah dan dapat
mencapai garis tengah 150 cm. bagian bawah batang merupakan tempat menempelnya
perakaran tanaman. batang di atas permukaan tanah berfungsi sebagai tempat
pijakan cabang primer, yang masing-masing dapat membentuk cabang sekunder.
Tanaman tipe tegak membentuk percabangan antara 3-6, sedangkan tipe menjalar
dapat membentuk 10 cabang primer. Pada cabang primer terbentuk cabang sekunder
dan kemudian tumbuh cabang tersier. Batang dan cabang kacang tanah berbentuk
bulat, bagian atas batang ada yang berbentuk agak persegi, sedikit berbulu dan
berwarna hijau.
3. Akar
Kacang tanah
berakar tunggang yang tumbuh lurus ke dalam tanah hingga kedalaman 40 cm. pada
akar tunggang tersebut tumbuh akar cabang dan diikuti oleh akar serabut. Akar
kacang berfungsi sebagai penopang berdirinya tanaman serta alat penyerap air
dan zat-zat hara serta mineral dari dalam tanah. Cabang dan akar rambut
berperanuntuk memperluas permukaan akar guna meningkatkan daya serap akar
tanaman tersebut. Pada pangkal dan cabang akar tunggang kacang tanah biasanya
terdapat bintil-bintil bakteri Rhizobium yang berperan dalam penyerapan
nitrogen dari udara bebas.
Pada varietas
bertipe menjalar, terdapat perakaran tanaman yang muncul dari buku-buku cabang
dan menjalar menyentuh tanah. Dengan adanya akar ini, daerah penyerapan unsure
hara akan lebih luas karena akar adventif ini juga berfungsi sebagai alat
pengisap atau penyerap air dan hara dari dalam tanah.
4. Bunga
Bunga kacang
tanah mulai muncul dari ketiak daun pada bagian bawah tanaman yang berumur
antara 4-5 minggu dan berlangsung hingga umur sekitar 80 hari setelah tanam.
Bunga berbentuk kupu-kupu (papilionaceus), berukuran kecil, dan terdiri atas
lima daun tajuk. Dua diantara daun tajuk tersebut bersatu seperti perahu. Di
sebelah atas terdapat sehelai daun tajuk yang paling lebar yang dinamakan
bendera (vexillum), sementara di kanan dan kiri terdapat dua tajuk daun yang
disebut sayap (ala). Setiap bunga bertangkai berwarna putih. Tangkai bunga
sebenarnya adalah tabung kelopak. Mahkota bunga (corolla) berwarna kuning atau
kuning kemerah-merahan. Bendera dari makhota bunga bergaris-garis merah pada
pangkalnya.
Bunga kacang
tanah pada umumnya melakukan penyerbukan sendiri. Penyerbukan terjadi menjelang
pagi, sewaktu bunga masih kuncup (kleistogami) (Sumarno, 1986). Penyerbukan
silang dapat terjadi, namun persentasenya sangat kecil, sekitar 0, 5 %.
Umur bunga
tidak lama: setelah terjadi penyerbukan, daun mahkota mekar penuh, dan pada
hari berikutnya akan layu dan gugur. Bunga yang berhasil menjadi polong
biasanya hanya bunga yang terbentuk pada sepuluh hari pertama. Bunga yang
muncul selanjutnya sebagian besar akan gugur sebelum menjadi ginofora (bakal
buah).
5. Buah
Buah kacang
tanah berada di dalam tanah. Setelah terjadi pembuahan, bakal buah tumbuh
memanjang dan nantinya akan menjadi tangkai polong. Mula-mula, ujung ginofora
yang runcing mengarah ke atas, kemudian tumbuh mengarah ke bawah dan
selanjutnya masuk ke dalam tanah sedalam 1-5 cm. pada waktu menembus tanah,
pertumbuhan memanjang ginofora akan terhenti. Panjang ginofora ada yang
mencapai 18 cm. tempat berhentinya ginofora masuk ke dalam tanah tersebut
menajdi tempat buah kacang tanah. Ginofora yang terbentuk di cabang bagian atas
dan tidak masuk ke dalam tanah akan gagal membentuk polong.
Setiap polong
kacang tanah berisi 1-4 biji, namun kebanyakan 2-3 biji. Setiap pohon memiliki
jumlah dan isi polong beragam, tergantung pada varietas dan tanaman yang
dibudidayakan. Polong kacang tanah dapat dibedakan berdasarkan beberapa hal,
yaitu:
a. Berdasarkan
ukuran panjangnya, polong kacang tanah dapat dibedakan menjadi lima: sangat
kecil (<1,5 cm); kecil (<2 cm); sedang (<2,5 cm); besar (<3 cm);
dan sangat besar (>3 cm).
b. Berdasarkan beratnya,
polong kacang tanah dapat dibedakan menjadi lima: sangat kecil (<50 g);
kecil (<65 g); sedang (<105 g); besar (<155 g); dan sangat besar
(>155 g).
c. Berdasarkan
bentuk paruhnya, polong kacang tanah dapat dibedakan menjadi lima tipe: tidak
berparuh, sedikit berparuh, agak berparuh, berparuh, dan sangat berparuh.
d. Berdasarkan bentuk
pinggangnya, polong kacang tanah dapat dibedakan menjadi enam tipe: tidak
berpinggang, sedikit berpinggang, agak berpinggang, berpinggang, berpinggang
dalam, dan berpinggang sangat dalam.
e. Berdasarkan
lukisan jarring pada kulitnya, polong kacang tanah dapat dibedakan menjadi
empat tipe: halus, agak halus, sedang dan kasar.
6. Biji
Biji kacang
tanah terdapat di dalam polong. Kulit luar (testa) bertekstur keras, berfungsi
untuk melindungi biji yang berada di dalamnya. Biji terdiri atas lembaga dan
keeping biji, diliputi oleh kulit ari tipis(tegmen). Biji berbentuk bulat agak
lonjong atau bulat dengan ujung agak datar karena berhimpitan dengan butir biji
yang lain selagi di dalam polong. Warna kulit biji bervariasi: merah jambu,
merah, cokelat, merah tua, dan ungu. Biji kecil berukuran sekitar 20 g/100
biji, biji sedang sekitar 50 g/100 biji, dan biji besar lebih dari 50 g/100
iji. Varietas local pada umumnya memiliki biji kecil yaitu 30-40 g/100 biji.
Rendemen biji dari polong berkisar antara 50 %-70 %.
C. Jenis-Jenis Kacang Tanah
Kacang tanah dapat
diidentifikasikan kedalam beberapa jenis berdasarkan pada:
1. Menurut
tipe pertumbuhan;
2. Menurut
umurnya.
1.
Menurut
Tipe Pertumbuhannya
Menurut
pertumbuhannya,jenis kacang tanah dapat dibedakan kedalam dua jenis,yaitu tipe
tegak dan tipe menjalar.
a.
Tipe
Tegak
Cabang-cabang
kacang tanah tipe tegak ini pada umumnya lurus atau sedikit miring ke atas.
Orang lebih menyukai kacang tanah tipe tegak,karena umurnya lebih muda
(kira-kira 100-120 hari),pemungutan hasilpun mudah dilakukan karena buah kacang
tanah tipe tegak ini hanya terdapat pada ruas-ruas dekat rumpun,maka buah
kacang tanah ini dapat masuk secara serempak.
b.
Tipe
Menjalar
Cabang
kacang tanah tipe menjalar ini tumbuh ke samping. Hanya bagian ujung cabangnya
mengarah ke atas. Bagian utama dari kacang tanah jenis ini lebih panjang dari
pada batang utama dari kacang tanah yang bertipe tegak. Umur kacang tanah tipe
ini berkisar antara 5-6 bulan. Setiap ruas kacang tanah yang berdekatan pada
tanah menghasilkan buah. Oleh karena itu,buah-buahnya tidak bisa masak secara
serempak.
2.
Menurut
Umurnya
Menurut
umurnya,jenis kacang tanah dapat digolongkan sebagai berikut.
a.
Kacang
tanah berumur panjang
Kacang
tanah ini bisa mencapai umur 6-7 bulan. Pada umumnya kacang yang tergolong
berumur panjang ini adalah kacang cina. Kacang ini memiliki cirri-ciri
berbatang panjang,berbuah banyak tetapi masak secara tidak serempak,satu buah
berisi 3-4 biji. Di daerah-daerah tertentu jenis kacang tanah yang berumur
panjang ini sering di manfaatkan sebagai makanan ternak.
b.
Kacang
tanah berumur pendek
Umur
kacang tanah jenis ini kurang lebih hanya 3-4 bulan. Kacang tanah yang berumur
pendek dibedakan ke dalam tiga kelompok,yaitu:
1) Jenis
kacang tanah yang bijinya berkulit ari merah tua
Buah
kacang tanah ini besar dan berbiji 1-3 butir. Kacang tanah yang termasuk
golongan ini adalah kacang Palembang,kacang afrika. Golongan kacang ini tidak
di sukai orang karena hasilnya kurang memuaskan.
2) Jenis
kacang tanah yang bijinya berkulit ari merah muda
Hasil
kacang tanah jenis ini banyak;rata-rata 1 buah polong berbiji 1-2 butir. Kacang
tanah yng termasuk jenis ini adalah kacang holle,kacang tular,kacang waspada
dan kacang schwars.
3) Jenis
kacang tanah yang bijinya berkulit ari merah jambu dan buahnya kecil
Pada
umumnya jenis kacang ini mempunyai cirri-ciri berbuah berbiji satu,enak
rasanya,hasilnya tidak begitu banyak. Kacang ini memiliki berbagai
jenis,diantaranya kacang tanah jenis gajah (100 hari),kacang tanah jenis macan
(100 hari),kacang tanah jenis banteng (100 hari). Kacang tanah jenis ini
sekarang banyak ditaman di daerah Purwodadi.
D. Varietas Kacang Tanah
1. Varietas Gajah
Nama : gajah
Nomor
induk : 61
Hasil
rata-rata : 1.6-1.8
ton/ha (hektar)
Warna
batang : hijau
Warna
daun : hijau
Warna
bunga : kuning
Warna
biji : merah muda
Tipe
tumbuh : tegak
Umur
berbunga : 30 hari
Umur
batang : 100 hari
Sifat : - tahan penyakit layu
-
peka terhadap penyakit karat dan bercak
daun
-
rendemen biji dari polong 60-70
2.Varietas Kijang
Nama
: kijang
Nomor
induk : 86
Hasil
rata-rata : 1.5-1.8 ton/ha
Warna
batang : hijau
Warna
daun : hijau
Warna
bunga : kuning
Warna
ginofora : ungu
Warna
biji : merah muda
Tipe
tumbuh : tegak
Umur
berbunga : 30 hari
Umur
batang : 100 hari
Sifat
: - tahan penyakit layu
-
peka terhadap penyakit karat dan bercak
daun
-
rendemen biji 60-70
3.Varietas macan
Nama : macan
Nomor
induk : 62
Hasil
rata-rata : 1.5-1.8 ton/ha (hektar)
Warna
batang : hijau
Warna
daun : hijau
Warna
bunga : kuning
Warna
ginofora : ungu
Warna
biji : merah muda
Tipe
tumbuh : tegak
Umur
berbunga : 30 hari
Umur
batang : 100 hari
Sifat
: -tahan penyakit layu
-peka
terhadap penyakit karat dan bercak daun
-rendemen
biji 60-70
4.Varietas Banteng
Nama
: banteng
Nomor
induk : 68
Hasil
rata-rata : 1.5-1.8 ton/ha (hektar)
Warna
batang : hijau
Warna
daun : hijau
Warna
bunga : kuning
Warna
ginofora : ungu
Warna
biji : merah
muda
Tipe
tumbuh : tegak
Umur
berbunga : 30 hari
Umur
batang : 100 hari
Sifat
: -tahan penyakit layu
-peka
terhadap penyakit karat dan bercak daun
-rendemen
biji 60-70
dan jumlah cabang 4
5.Varietas Rusa
Nama
: rusa
Hasil
kering : 1,9 ton/ha
Warna
batang : hijau
Pangkal
batang : ungu
Warna
daun : hijau tua
Warna
bunga : kuning
Warna
ginofora : ungu
Warna
kulit biji : ungu
Tipe
tumbuh : tegak
Umur
berbunga : 27-31 hari
Umur
panen : 100-110 hari
Sifat
: tahan penyakit layu,karat,dan bercak
daun
6.Varietas Anoa
Nama : anoa
Hasil
kering : 1,8 ton/ha
Warna
batang : hijau
Pangkal
batang : hijau
Warna
daun : hijau
Warna
bunga : kuning
Warna
ginofora : ungu
Warna
kulit biji : ungu
Tipe
tumbuh : tegak
Umur
berbunga : 27-31 hari
Umur
panen : 100-110 hari
Sifat
: tahan penyakit layu,karat,dan bercak
daun
7.Varietas Tapir
Nama : tapir
Hasil
kering : 1,8-2,0 ton/ha
Warna
bunga : kuning muda
Warna
biji : merah
Tipe
tumbuh : tegak
Umur
berbunga : 28-30 hari
Umur
panen : 95-100 hari
Polong : lukisan jarring agak nyata
Sifat
: -tahan terhadap penyakit layu,bakteri
-peka
penyakit karat
8.Varietas Pelanduk
Nama : pelanduk
Asal : kijang x VBI
Hasil
kering : 1,9-2,0 ton/ha
Warna
bunga : kuning muda
Warna
biji : merah
Tipe
tumbuh : tegak
Umur
berbunga : 28-30 hari
Umur
panen : 95-100 hari
Polong : lukisan jarring agak nyata
Sifat
: -tahan penyakit layu bakteri
-peka
penyakit karat daun, dan virus belang
9.Varietas Tupai
Nama : tupai
Hasil
kering : 1,8-2.0 ton/ha
Warna
bunga : kuning muda
Warna
biji : merah
Tipe
tumbuh : tegak
Umur
berbunga : 28-30 hari
Umur
panen : 95-100 hari
Polong
: lukisan jaring agak nyata
Sifat
: -tahan penyakit layu bakteri
-peka
penyakit karat daun,dan virus belang
10.Varietas Kelinci
Nama : kelinci
Hasil
kering : 1,2 ton/ha
Warna
bunga : kuning
Tipe
tumbuh : tegak
Umur
berbunga : 24-29 hari
Umur
panen : 89-97 hari
Polong : berpinggang
Sifat
: -agak tahan penyakit layu
-peka
penyakit bercak daun,dan virus belang
(Sumber:Ditjen Pertanian Tanaman
Pangan)
BAB III
TEKNIK BUDIDAYA TANAMAN KACANG
Untuk
mendapatkan hasil panen yang memuaskan,para petani tidak hanya perlu
memperhatikan pemilihan tempat dan waktu tanam,tetapi juga harus memperhatikan
persyaratan tumbuh,pembibitan,pengolahan tanah,pemberian pupuk,pengairan,dan
penyiangan.
A. Syarat Tumbuh
1. Jenis tanah yang sesuai untuk
menanam kacang tanah
Tanaman kacang tanah (Arachis
Hypogaea) memerlukan tanah yang strukturnya ringan, berdrainase baik,
dan cukup unsur hara NPK, Ca dan unsur mikro. Tanah yang bertekstur
lempung-berpasir, pasir-berlempung sangat cocok untuk kacang tanah.
Tingkat kemasaman tanah yang optimal
untuk pertumbuhan kacang tanah (Arachis Hypogaea) adalah
antara pH = 6 hingga 6,5. Kacang tanah termasuk tanaman yang paling toleran
terhadap tanah masam dibandingkan tanaman yang lainnya yang termasuk
polong-polngan.
Tanaman kacang tanah (Arachis
Hypogaea) mampu hidup pada tanah yang kurang subur, sedikit masam, dan juga
agak kering. Oleh karena itu kacang tanah mempunyai daerah adaptasi yang cukup
luas.
2. Iklim yang sesuai untuk tanaman
kacang tanah
Kacang tanah (Arachis Hypogaea L)
memerlukan iklim yang lebih panas dibandingkan tanaman kedelai atau jagung.
Suhu harian antara 25 hingga 350C tanaman kacang tanah tumbuh
lambat, umurnya lebih lama, dan hasilnya kurang .
Kelembaban udara yang tinggi (lebih
dari 80%) kurang menguntungkan bagi pertumbuhan kacang tanah (Arachis
Hypogaea), karena akan memberikan lingkungan yang sangat baik bagi
pertumbuhan penyakit bercak daun dan karat. Tanah yang terlalu lembap di
samping menghambat pertumbuhan tanaman, juga mendorong pertumbuhan cendawan
pembusuk akar.
Tanaman kacang tanah (Arachis
Hypogaea L) termasuk tanaman strata A, yakni tanaman yang memerlukan sinar
matahari penuh (100 %). Adanya naungan yang menghalangi sinar matahari lebih
dari 30% akan menurunkan hasil. Tanaman yang ternaungi tumbuh memanjang
batangnya lemah, bunga dan polong yang terbentuk sangat sedikit.
B. Pembibitan
1. Penyediaan Benih
Penyediaan
benih dimaksudkan untuk memperoleh bibit tanaman kacang yang memiliki
pertumbuhan vegetative yang baik dan berproduksi tinggi. Benih-benih yang di
pilih harus benih yang unggul serta tidak terkena hama dan penyakit.
Adapun
pemilihan benih itu tidak dapat dilakukan sebelum tanaman kacang itu dipungut
atau pada waktu kacang tanah masih berada di kebun. Pemilihan baru bisa
dilakukan setelah kacang itu berada di tempat penjemuran.
Syarat-syarat
benih/bibit kacang tanah yang baik adalah sebagai berikut.
a.
Berasal dari tanaman yang baru dan varietas yang unggul.
b.
Daya tumbuh yang tinggi (lebih dari 90
) dan sehat.
c.
Kulit benih mengkilap,tidak keriput dan cacat.
d.
Murni atau tidak tercampur dengan varietas lain.
e.
Kadar air benih berkisar 9-12
f.
Polongnya kelihatan tua benar.
g.
Bila dikocak-kocak,polong akan berbunyi.
h.
Kulit buah kering dan keras dan tak mudah terkelupas.
i.
Urat-urat polong kelihatan nyata,dan apabila polong ditekan mudah pecah.
j.
Polong dalam keadaan utuh,tidak pecah dan tidak berkeriput.
k.
Kulit arinya tipis dan mengkilap,berwarna merah muda atau kemerah-merahan.
l.
Pada dinding polong bagian dalam terlihat titik kehitam-hitaman/coklat.
m.
Biji berbentuk oval seperti telur, dan rata.
n.
Polong berisi lebih dari dua biji.
o.
Benih berasal dari tanaman sehat,bebas hama dan penyakit,kualitas bijinya baik
dan mempunyai kemurnian tinggi,sehingga dapat berkecambah cepat dan merata.
p.
Dipanen tepat pada waktunya (sudah cukup tua),polong tidak pecah,pengolahan
hasil dan pengupasan benih dilakukan dengan baik.
q.
Mempunyai hasil tinggi dan berumur genjah.
2. Persiapan Benih
Untuk penyimpanan, benih kacang tanah disimpam dalam bentuk
polong kering tanpa dikupas, hal itu
dikarenakan kacang tanah tidak mempunyai masa dormansi sehingga mudah tumbuh
jika terlambat dipanen ataupun terkena air.
Benih yang ditanam harus dipilih atau disortir yang memiliki kualitas yang
baik, yaitu varietas yang unggul, benih tanaman baru, daya tumbuh tinggi(
lebihdari 90%), kulit benih mengkilat, tidak keriput dan cacat, tidak terbelah,
bebas hama dan penyakit, dan kadar air dalam benih berkisar antara 9-12%. Jumlah benih yang dibutuhkan dalam penanaman
dapat dihitung dengan cara mengetahui terlebih dahulu daya kecambah atau daya
tumbuh dari benih tersebut, sehingga jika daya tumbuh sudah diketahui, kita
sudah dapat memperkirakan dan menghitung jumlah benih yang diperlukan untuk ditanam.
3. Penyeleksian Bibit Unggul
Seleksi
adalah pemilihan sifat suatu makhluk sesuai dengan sifat yang diinginkan
manusia. Sifat yang diinginkan manusia berbeda-beda sesuai dengan tujuannya,
misalnya sebagai berikut :
1). Untuk
tanaman hias, dipilih yang memiliki daun, bunga, atau bentuk tumbuhan yang
menarik.
2). Untuk
tanaman pangan dipilih yang produksinya tinggi, enak rasanya, dan tahan
penyakit.
3). Untuk
dewan pedaging, dipilih yang pertumbuhan tumbuhannya tepat dan mutu dagingnya
baik.
Memilih bibit
unggul dengan seleksi Fenotipe sudah dilakukan manusia sejak lama. Misalnya
pada waktu petani akan menanam biji kacang tanah, petani memilih biji kacang
tanah yang besar dan tidak keriput. Hal ini dilakukan dengan harapan akan
diperoleh biji kacang tanah yang besar dan tidak keriput pula.
Apabila ingin
memilih bibit kacang tanah, bibit tersebut dimasukkan dalam air. Kemudian, biji
kacang tanah yang tenggelam digunakan sebagai bibit. Ada juga yang mengadakan
seleksi bibit dengan memilih bibit yang besar-besar, dengan harapan biji yang
dihasilkan oleh tanaman baru juga berukuran besar.
Dalam menyeleksi bibit unggul kacang tanah ,Varietas unggul
yang dianjurkan antara lain : Gajah, Macan, Banteng, Tapir, Kelinci dan Mahesa.
Varietas-varietas ini tahan terhadap penyakit layu, karat dan bercak daun.
Varietas lainnya yang sangat digemari oleh para petani di NTB adalah varietas
lokal setempat.
Bibit unggul adalah bibit tumbuhan atau hewan yang memiliki
sifat-sifat yang baik apabila dibandingkan dengan tumbuhan atau hewan jenis
lainnya. Ciri-ciri hewan atau tumbuhan yang unggul antara lain tahan terhadap
penyakit, produktivitasnya tinggi dan mutu atau kualitas produksinya baik.
Ketersediaan bibit unggul tanaman pertanian dan bibit unggul hewan ternak akan
meningkatkan produksi pangan. Adapun syarat-syarat benih yang baik antara lain
:
- Berasal
dari varietas unggul
- Kemurnian
varietas dan fisik tinggi
- Bebas
dari hama dan penyakit
4. Tahap Pengolahan Bibit Kacang Tanah
Pengolahan bibit kacang tanah dilakukan saat panen,
Panen dilakukan apabila tanaman sudah cukup tua, tandanya kulit polong
mengeras, bagian dalam berwarna cokelat kehitam-hitaman, biji berisi penuh dan
kulitnya tipis, daun mengering dan gugur, dan bila polong ditekan dengan tangan
mudah pecah pada bagian ujungnya.
Penanganan polong kering meliputi pembersihan
kotoran-kotoran tanah atau benda lain, sortasi dan seleksi polong-polong yang
tua, berisi, mulus dan sehat untuk dipisahkan dari polong keriput, rusak dan
bercendawan. Pengujian benih di laboratorium dengan mengacu kepada
standar benih berlabel (bersertifikat).Pencantuman label pada container benih
yang lulus uji laboratorium. Masa berlaku label tergantung pada kadar air
benih. Bila kadar air benih 12 %, masa berlakunya maksimum tiga bulan. Bila
kadar air benih 9%, masa berlakunya lima bulan.Penyimpanan benih kacang tanah
berupa polong dapat menggunakan karung goni, kaleng minyak tanah, atau drum
yang tertutup rapat. Karung benih disimpan di gudang penyimpanan dengan cara
disusun dan diberi alas, atau di atas rak-rak agar sirkulasi udaranya baik dan
terhindar dari kelembapan lantai, sehingga daya simpan benih relatif lama.
C. Pengolahan Tanah
Pengolahan tanah merupakan salah satu kegiatan membalikkan
tanah dengan cara mekanik maupun manual sehingga dapat menciptakan suasana
tanah yang gembur (memiliki tekstur yang relative halus) dan memudahkan dalam
proses penanaman tanaman serta menguraikan endapan-endapan sisa pemupukan dari
penanaman sebelumnya. Untuk kegiatan konservasi tanah dan air dilakukan
pengolahan lahan yang relative sedikit atau sesuai dengan kebutuhan dari setiap
tanaman sehingga tidak menimbulkan kerusakan bagi tanah dan air. Tujuan dari
pengolahan tanah ini sebagai penopang
kehidupan tanaman yang dibudidayakan dan perbaikan sifat fisik tanah serta
pemberantasan tanaman yang tidak diinginkan (gulma) (Muzzakir, 2010).
Manfaat dari pengolahan tanah ini adalah sebagai kegiatan
yang membalikkan tanah untuk penguraiaan endapan-endapan bahan pupuk yang tidak
dapat dimanfaatkan oleh tanaman sebelumnya sehingga mengurai ke udara dan dapat
dimanfaatkan oleh tanaman yang akan dibudidayakan, pembersihan dari tanaman
yang tidak diinginkan (gulma) sehingga gulma tersebut dapat mati dan tertimbun
dalam tanah yang akhirnya dapat bermanfaat sebagai pupuk organic yang akan
memperbaiki kondisi dalam tanah dan memudahkan dalam proses penanaman bibit
karena tanah yang telah dilakukan pengolahan tanah memiliki tekstur yang
relative gembur sehingga dapat membantu tanaman dalam proses pertumbuhan dan
membantu akar tanaman dalam mencari air dan mineral yang dibutukkan oleh
tanaman. Sedangkan untuk kerugian dari pengolahan tanah adalah dapat memudahkan
untuk erosi karena perubahan tekstur sehingga tanah mudah tererosi dan menumbuhsuburkan
gulma karena jika tanah yang banyak menumbuhkan gulma jika gulmanya tidak
dihilangi atau dicabut maka akan tumbuh kembali jika langsung dibenamkan dalam
tanah.
Untuk proses pengolahan tanah yang harus diperhatikan adalah
tanaman yang digunakan dan sifat fisik dari tanah tersebut. Tanaman yang
digunakan dalam pengolahan tanah perlu diperhatikan karena setiap tanaman untuk
tumbuh dan berkembang memiliki perbedaan dalam kedalam tanah yang akan diolah
secara mekanik contohnya saja pada tanaman kacang tanah memiliki kedalam bajak
tanah atau pengolahan lahan sedalam 20-30 cm. untuk sifat fisik dari tanah
perlu diperhatikan karena pada pengolahan tanah adalah cara untuk membuka tanah
jika tanah yang memiliki sifat fisiknya gembur maka pengolahan tanah tidak perlu
dilakukan ataupun digunakan proses pengolahan tanah dan jika tanah memiliki
sifat fisik yang keras maka tanah tersebut perlu dilakukan pengolahan tanah.
Macam-macam dari pengolahan tanah dapat dibagi menjadi 2
yaitu Pengolahan tanah dalam bentuk larikan memotong lereng atau dengan
mencangkul sepanjang larikan untuk memudahkan penanaman dan tanpa olah tanah
adalah sistem di mana permukaan tanah hanya dibersihkan dari gulma baik secara
manual maupun dengan menggunakan herbisida (Muzzaki, 2010). Untuk pengolahan
tanah dalam bentuk larikan memotong tersebut dapat didasarkan kedalaman air
tanag yang terdapat didalam tanah yaitu terdapat sumber air yang dalam biasanya
hal tersebut dilakukan pada tanah kering yang sulit mendapatkan air tanah yang
hanya mengandalkan hujan yang bertujuan untuk menampung air sebanyak munggkin
didaerah sekitar bedengan atau areal penanaman sedangkan untuk tanpa olah tanah
digunakan berdasarkan kedalam air yang ada karena sisitem olah tanah ini berada
pada lahan yang melimpah air seperti tanah gambut.
Pada tanaman kacang tanah dilakukan pengolahan tanah dengan
kedalam 20-30 cm untuk mendukung pertumbuhan optimum kacang tanah yang
menggunakan sistem bedengan dengan ukuran bedengan 10-20 m atau dapat juga 2-10
m. Untuk tanaman kacang tanah pengolahan tanah dilakukan dengan cara manual
seperti pencangkulan dengan menggunakan tenaga manusia. Untuk penggunaan tenaga
mesin tidak dilakukan karena dapat menimbulkan dampak negative pada tanah
terutama sifat fisik seperti kadar air tanah, Bulk Density, dan ketahanan tanah
dalam penetrasi dari luar sedangkan pada kacang tanah dapat berakibat jumlah
polong semakin sedikit, dan berat polong semakin ringan (Iqbal, dkk, 2008).
1. Pengolahan tanah ringan
Pengolahan
tanah ringan cukup dilakukan dengan membajak dan menggaru satu kali jika
diperlukan. Apabila ada tempat yang tidak dapat dibajak,maka tanah tersebut
harus dicangkul. Jika saat menggaru masih didapat sisa-sisa tanaman
padi/jerami,dengan serta merta tanaman ini dibenamkan dalam tanah dengan cangkul.
Pada
lahan yang keadaan tanahnya ringan ini,saluran air cukup dibuat pada bagian
tepi petak saja. Saluran ini dibuat sebelum atau sesudah penggaruan. Pengolahan
tanah semacam ini tidak memerlukan terlalu banyak air.
2. Pengolahan tanah berat
Pengolahan
lahan yang memiliki kondisi tanah berat pada awal mula dilakukan dengan cara
membajak. Setelah perbaikan pertama selesai,kemudian baru dibuat saluran air.
Pembuatan saluran air ini diusahakan dengan pengendalian tanah dari tempat yang
tinggi membujur ke tempat yang rendah.
Pengolahan
tanah dilakukan dengan alat cangkul,luku atau teraktor sedalam 20-30 cm.
Penggalian tanah menurun ini dimaksudkan untuk mempermudah pembasahan
tanah,memperlancar aliran air dan menghindari dari adanya penggenangan di sekitar
bedengan. Setelah pembuatan saluran ini selesai dan kondisi tanah sudah cukup
kering,kemudian pekerjaan dilanjutkan dengan penggaruan. Penggaruan ini
dimaksudkan untuk menghancurkan gumpalan-gumpalan tanah dan sekaligus
meratakannya.
Apabila
pada saat itu masih terdapat gumpalan tanah yang tidak dapat dihancurkan oleh
garu,maka gumpalan tadi dapat dihancurkan dengan cangkul,sehingga tanah
betul-betul bisa menjadi gembur,proses pergantian udara dapat lancer,sehingga
jumlah partikel-partikel seperti unsur N akan lebih banyak. Di samping
itu,bakal cukup buah bisa menembus lapisan tanah dengan mudah dan perkecambahan
serta pembesaran polong pun lebih cepat tanpa mengalami kesulitan.
Di
dalam rangka pengolahan tanah ini, setelah tanah dibajak dan dicangkul pada
tahapan yang pertama,hasil pengolahan yang masih berupa bongkah-bongkah besar
sebaliknya dibiarkan terlebih dahulu selama kurang lebih 3 hari sampai keadaan
tanah itu benar-benar bersenyawa dengan udara. Selanjutnya pencangkulan ulang
dilakukan untuk membuat tanah yang dalam bongkah-bongkah besar tadi menjadi
tanah remah,kemudian lahan didiamkan kembali selama 3 hari agar tanah
terangin-angin kembali dan memperoleh pancaran sinar matahari yang cukup.
Apabila di dalam tanah terdapat jasad renik yang merugikan seperti
spora,akar,larva ulat tanah,dan lain-lain,maka jasad renik itu akan binasa
karena panas sinar matahari.
Pada
tanah yang subur,pengolahan tanahnya sebaiknya dilakukan 7-10 hari sebelun
penanaman, tetapi pada tanah yang kurang baik dan asam atau basa,tidaklah cukup
hanya dilakukan pemupukan. Keadaan Ph mesti di netralkan dengan memberikan
kapur dolomite atau sejenisnya. Pemberian kapur ini dilakukan kira-kira 1-2
bulan sebelum penanaman, agar kapur memberikan reaksi terhadap tanah dengan
baik.
3. Pengolahan lahan kering bekas tanaman
tebu.tembakau, dan tanah kering
Pengolahan tanah kering bekas
tanaman tebu,tembakau,atau bekas tanaman palawija yang lain ,untuk menanam
kacang tanah sangatlah sederhana. Lahan cukup dilubangi dengan cangkul,selanjutnya
benih langsung bisa ditanam. Penanaman dimulai pada saat sebelum tanaman lama
di panen. Hal ini dimaksudkan agar pada waktu kacang tanah itu tumbuh, tanaman
lama sudah di panen.
4. Pengolahan lahan bekas tanaman padi
(Tanah Basah)
Setelah
pemungutan padi selesai dilakukan,tanah harus dikeringkan terlebih
dahulu,kemudian semua jerami dan rerumputan dibabat dan dibersihkan karena
perakaran karena perakaran kacang tanah dangkal.Tanah yang sudah mulai kering
diupayakan untuk diolah seperlunya saja,agar tanah subur kembali. Tanah bekas
tanaman padi pada umumnya banyak mengandung unsure hara. Oleh karena itu
pemupukan pada tahap awal dapat dikesampingkan.
Telah
dijelaskan dimuka bahwa kacang tanah dapat ditanam pada tanah yang ringan
sampai tanah yang berat. Pada prinsipnya bahwa pengolahan macam-macam tanah ini
sama,namun masing-masing perlu ditangani secara tersendiri. Pada umumnya
penggarapan tanah dilakukan dengan bantuan alat-alat pertanian,seperti bajak
dan cangkul.
D. Cara Menanam Kacang Tanah
Menanam
benih kacang tanah dapat dilakukan setelah pengolahan tanah selesai dan lahan
betul-betul siap ditanami. Sebelum benih ditanam, berikut ini adalah hal yang
perlu diperhatikan :
1. Alat
yang diperlukan untuk menanam benih;
2. Kesehatan
dan daya tumbuh benih;
3. Jarak
tanam dan jumlah benih.
Di
samping itu,sehari sebelum di tanam sebaiknya dijemur terlebih dahulu,selama
2-3 jam. Penjemuran ini bertujuan agar ketika ditanam,proses pengambilan air
dari dalam tanahnya lebih mudah,sehingga merangsang kecepatan pertumbuhan.
Dengan penjemuran ini dapat diharapkan pula bahwa cendawan yang menempel pada
biji akan mati.
Benih
yang baik akan menghasilkan tanaman yang sehat,cukup tua,bebas hama dan
penyakit,daya tumbuhnya tinggi dan berasal dari varietas unggul. Pilih benih
yang bai,agar benih dapat berkecambah dengan cepat dan serempak,benih direndam
dalam larutan POC NASA (1-2 cc/liter air) selama
0,5 - 1 jam.
Umumnya
benih yang sudah tua memiliki daya tumbuh diatas 90
. Untuk melindungi benih dari penyakit
dan serangan semut,pengobatan dengan fungisida sebelum di tanam sangat
dianjurkan. Pola tanam memperhatikan musim dan curah hujan. Pada tanah yang
subur,benih kacang tanah ditanam dengan jarak tanam 40x15 cm,30x20 cm,atau
20x20 cm. lubang tanamnya dibuat sedalam 3 cm dengan cara ditugal. Masukkan
benih 1 atau 2 butir ke dalam lubang tanam dengan tanah tipis lalu ditutup
dengan tanah yang halus. Waktu tanam yang paling baik di lahan kering pada awal
musim hujan, dilahan sawah dapat dilakukan pada bulan April-Juni (palawija I)
atau bulan Juli-September (palawija II).
E. Pemupukan
Pemupukan merupakan kegiatan yang dilakukan untuk menambah
kebutuhan unsur hara dalam tanah dengan cara pemberian senyawa dari luar
sehingga dapat memenuhi kebutuhan unsur hara bagi tanaman dan meningkatkan
produksi tanaman tersebut. Pemupukan dapat dibagi menjadi 2 macam jenis menurut
pembentukannya yaitu pupuk organic dan pupuk anorganik (Nurwardani, 2008).
Nurtisi merupakan komponen atau subtansi baik organic maupun anorganik yang
dibutuhkan oleh organisme untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan tubuh
tanaman tersebut. Pupuk organic merupakan pupuk yang berasal dari sisa-sisa
tanaman atau organisme lain yang mati yang mengalami proses dekomposisi oleh
bantuan mikroorganisme. Pupuk anorganik merupakan pupuk yang dihasilkan dari
proses senyawa kimia buatan manusia yang sekarang banyak digunakan oleh petani.
Tujuan pemupukan yaitu menambah kandungan unsur hara yang ada dalam tanah
sesuai kebutuhan tanaman untuk tumbuh dan berkembang sehingga dapat
meningkatkan produksi tanaman tersebut.
Pemupukan memiliki beberapa manfaat dan kerugian. Manfaat
dari pemupukan adalah meningkatkan ketersediaan unsur hara yang ada dalam
tanah, dapat memperbaiki sifat kimia dan fisik tanah, sebagai bahan makanan
bagi mikroorganisme tanah dan lain-lain. Untuk kerugian dari pemupukan yaitu
dapat bersifat racun bagi tanaman karena kelebihan pupuk yang digunakan,
menghasilkan senyawa yang tidak dapat digunakan oleh tanaman dan lain-lain.
Usaha dalam meningkatkan produksi tanaman salah satunya
dengan cara pemupukan untuk menambahkan unsur hara yang dibutuhkan oleh
tanaman. Faktor-fakto yang perlu diperhatikan dalam proses pemupukan adalah
faktor iklim, tanaman dan sifat tanah yang akan dipupuk. Faktor iklim yang
perlu diperhatikan adalah curah hujan karena curah hujan ini menentukan
kebutuhan pupuk yang akan masuk dan dapat terserap oleh tanah serta digunakan
oleh tanaman dalam proses pertumbuhannya. Faktor tanaman perlu perhatian khusus
karena pada hakikatnya kebutuhan pupuk pada setiap tanaman berbeda sehingga
dapat menentukan efisiensi biaya dan kebutuhan pupuk dalam satu hektar
pertanaman. Faktor tanah juga dapat menentukan kebutuhan pupuk yang digunakan
jika tanah yang memiliki jenis banyak mengandung unsur hara maka pemupukan
tidak disarankan karena jika ditambahkan pupuk maka akan bersifat racun bagi
tanaman yang akan dibudidayakan dan sebalikknya begitu.
Cara pemupukan dibagi menjadi 2 dilihat dari cara inputnya
yaitu cara pemupukan lewat akar dan cara pemupukan lewat daun. Untuk cara
pemupukan lewat akar merupakan salah satu kegiatan yang digunakan untuk
memenuhi kebutuhan unsur hara bagi tanaman melalui akar yang ada dalam tanah.
Cara ini dapat dibagi sebagai berikut: disebar (broad casting), ditempatkan di
antara larikan atau barisan, ditempatkan dalam lubang. Sedangkan untuk cara
pemupukan lewat daun merupakan cara penambahan nutrisi bagi tanaman yang dibutuhkan
oleh tanaman melalui daun tanaman yang diserap oleh pori-pori daun tersebut.
Untuk tanaman kacang tanah awal dalam budidaya tanaman ini
dilakukan pengapuran. Pengapuran dilakukan terhadap tanah-tanah yang memiliki
pH yang rendah. Pengapuran ini dilakukan untuk menaikkan pH tanah, terutama
pada lahan yang bersifat sangat masam, perlu dilakukan pengapuran. Dosis yang
biasa digunakan untuk pengapuran pada saat pembajakan adalah 1-2,5 ton/ha
dicampurkan dan diaduk hingga merata. Pengapuran ini sebaiknya dilakukan 1
bulan sebelum tanam.
Pemberian pupuk hayati MiG-6PLUS saat pratanam (3 hari
sebelum tanam).pemberian pupuk hayati MiG-6PLUS dilakukan dengan cara di
semprot atau disiramkan secara merata pada permukaan lahan, dosis yang
dibutuhkan adalah 2 liter per hektar. Pada lahan kering, aplikasi MiG-6PLUS
sebaiknya dilakukan pada sore hari.
Pemupukan
pada tanaman kacang tanah ini digunakan jenis dan dosis pupuk setiap hektar
yang dianjurkan adalah Urea=60–90 kg ditambah TSP=60–90 kg ditambah KCl=50 kg. Semua
dosis pupuk diberikan pada saat tanam. Pupuk dimasukkan di kanan dan kiri
lubang tugal dan tugal dibuat kira-kira 3 cm (Batavia reload, 2012).
Khusus
untuk kacang tanah,kebanyakan petani tidak melakukan pemupukan. Untuk ngatur
kebutuhan air,pemeliharaan lahan,dan bibit unggul. Kacang tanah dapat menghisap
zat-zat makanan dari tanah dengan tingkat kesuburan yang rendah, sehingga dapat
menguruskan tanah untuk tanaman berikutnya. Dalam beberapa hal, tanaman kacang
tanah itu dipupuk secara tidak langsung maupun langsung.
AAK. 1999. Kacang Tanah. Yogyakarta: Kanisius.
1. Jenis-jenis pupuk
Ada berbagai jenis pupuk organik yang digunakan para petani
di lapangan. Secara umum pupuk organik dibedakan berdasarkan bentuk dan bahan
penyusunnya. Dilihat dari segi bentuk, terdapat pupuk organik cair dan padat.
Sedangkan dilihat dari bahan penyusunnya terdapat pupuk hijau, pupuk kandang
dan pupuk kompos.
a. Pupuk hijau
Pupuk hijau merupakan pupuk yang berasal dari pelapukan tanaman, baik
tanaman sisa panen maupun tanaman yang sengaja ditanam untuk diambil
hijauannya. Tanaman yang biasa digunakan untuk pupuk hijau diantaranya dari
jenis leguminosa (kacang-kacangan) dan tanaman air (azola). Jenis tanaman ini
dipilih karena memiliki kandungan hara, khususnya nitrogen, yang tinggi serta
cepat terurai dalam tanah.
Pengaplikasian pupuk hijau bisa langsung dibenamkan kedalam
tanah atau melalui proses pengomposan. Di lahan tegalan atau lahan kering, para
petani biasa menanam leguminos, seperti ki hujan, sebagai pagar kebun. Di
saat-saat tertentu tanaman pagar tersebut dipangkas untuk diambil hijauannya.
Hijauan dari tanaman leguminosa bisa langsung diaplikasikan pada tanah sebagai
pupuk. Sementara itu, di lahan sawah para petani biasa menggunakan azola
sebagai pupuk hijau. Azola merupakan tanaman pakis air yang banyak tumbuh
secara liar di sawah. Tanaman ini hidup di lahan yang banyak mengandung air.
Azola bisa langsung digunakan sebagai pupuk dengan cara dibenamkan kedalam
tanah pada saat pengolahan lahan.
b. Pupuk kandang
Pupuk kandang adalah pupuk yang berasal dari kotoran hewan seperti
unggas, sapi, kerbau dan kambing. Secara umum pupuk kandang dibedakan
berdasarkan kotoran hewan yang kencing dan tidak kencing. Contoh hewan yang
kencing adalah sapi, kambing dan kerbau. Hewan yang tidak kencing kebanyakan
dari jenis unggas seperti ayam, itik dan bebek.
Karateristik kotoran hewan yang kencing waktu penguraiannya
relatif lebih lama, kandungan nitrogen lebih rendah, namun kaya akan fosfor dan
kalium. Pupuk kandang jenis ini cocok digunakan pada tanaman yang diambil buah
atau bijinya seperti mentimun, kacang-kacangan, dan tanaman
buah. Sedangkan karakteristik kotoran hewan yang tidak kencing waktu
penguraiannya lebih cepat, kandungan nitrogen tinggi, namun kurang kaya fospor
dan kalium. Pupuk kandang jenis ini cocok diterapkan untuk tanaman sayur daun
seperti selada, bayam dan kangkung.
Pupuk kandang banyak dipakai sebagai pupuk dasar tanaman
karena ketersediaannya yang melimpah dan proses pembuatannya gampang. Pupuk
kandang tidak memerlukan proses pembuatan yang panjang seperti kompos. Kotoran
hewan cukup didiamkan sampai keadaannya kering dan matang sebelum diaplikasikan
ke lahan.
c. Pupuk kompos
Pupuk kompos adalah pupuk yang dihasilkan dari pelapukan bahan organik
melalui proses biologis dengan bantuan organisme pengurai. Organisme pengurai
atau dekomposer bisa berupa mikroorganisme ataupun makroorganisme.
Mikroorganisme dekomposer bisa berupa bakteri, jamur atau kapang. Sedangkan
makroorganisme dekomposer yang paling populer adalah cacing tanah. Dilihat dari
proses pembuatannya, ada dua metode membuat pupuk kompos yaitu proses aerob
(melibatkan udara) dan proses anaerob (tidak melibatkan udara).
Dewasa ini teknologi pengomposan sudah berkembang pesat.
Berbagai varian dekomposer beserta metode pembuatannya banyak ditemukan.
Sehingga pupuk kompos yang dihasilkan banyak ragamnya, misalnya pupuk bokashi,
vermikompos, pupuk organik cair dan pupuk organik tablet. Pupuk kompos
bisa dibuat dengan mudah, silahkan baca cara membuat kompos. Bahkan beberapa tipe pupuk kompos
bisa dibuat sendiri dari limbah rumah tangga, seperti pupuk bokashi
dan pupuk kompos takakura.
d. Pupuk hayati organik
Pupuk hayati merupakan pupuk yang terdiri dari organisme
hidup yang memiliki kemampuan untuk meningkatkan kesuburan tanah dan
menghasilkan nutrisi penting bagi tanaman. Dalam Peraturan Menteri Pertanian
pupuk hayati tidak digolongkan sebagai pupuk organik melainkan sebagai pembenah
tanah, lihat penjelasannya dalam pengertian pupuk hayati. Namun dalam penerapannya di
lapangan seringkali dianggap sebagai pupuk organik.
Pupuk hayati bekerja tidak seperti pupuk organik biasa yang
bisa langsung meningkatkan kesuburan tanah dengan menyediakan nutrisi untuk
tanaman. Pupuk ini secara alami menyediakan nutrisi melalui proses gradual
dengan cara memfikasi unsur N dari atmosfer, melarutkan fosfor dan mensintesis
zat-zat lain yang dibutuhkan tanaman. Jadi, dengan pupuk hayati siklus
penyuburan tanah akan berlangsung terus menerus dan secara berkelanjutan.
Pupuk hayati dibuat dengan mengisolasi bakteri-bakteri
tertentu seperti Azotobacter choococum yang berfungsi mengikat
unsur unusr N, Bacillus megaterium bakteri yang bisa melarutkan
unsur P dan Bacillus mucilaginous yang bisa melarutkan unsur K.
Mikroorganisme tersebut bisa didapatkan di tanah-tanah hutan, pegunungan atau
sumber-sumber lain.
2. Proses Pemupukan
Setelah kita
melakukan proses penanaman bibit kacang tanah maka kita akan melakukan proses
selanjutnya yaitu pemupukan. Pemupukan adalah salah satu proses
dalam perawatan kacang tanah yang tadi telah disebutkan diatas. Untuk
mengolah pupuk dalam bercocok tanam maka anda harus menggunakan
perhitungan per hektar. Jangan sampai anda memberikan terlalu banyak pupuk
karena hanya akan membunuh bibit kacang yang telah mulai tumbuh.
Pada saat
anda ingin memberikan pupuk di tiap-tiap benih kacang maka ada dua proses yang
harus anda lakukan, Proses yang pertama adalah pemberian pupuk dasar dan yang
kedua adalah pupuk lanjutan. Pemberian pupuk ada yang pada saat benih di tanam
untuk pupuk dasar dan pupuk lanjutan akan diberikan pada saat penyiraman benih
kacang tanah. Jangan sampai salah mencampur pupuk karena pemberia pupuk yang
benar juga menentukan kualiats kacang tersebut.
Anda pasti
sudah pernah melihat pohon kacang yang memang tumbuhnya tidak akan ke
atas tetapi lebih ke samping dan melebar seperti akan merambat. Itulah kegunaan
dari pemeberian jarak tanam pada tiap-tiap bibit tadi. Anda juga harus
berhti-hati terhadap yang namanya gulma karena akan menghambat pertumbuhan
kacang. Anda perlu memberantas gulma perlahan ketika selama beberapa minggu
pertumbuhannya sudah terlihat mengganggu. Minimal 2 minggu sekali anda harus
membersihkannya.
Hal yang juga
paling penting dalam cara budidaya kacang tanah adalah proses
pengairan yang benar. Walaupun memang kondisi tanah tidak boleh dalam keadaan
terlalu basah tetapi jangan pula sampai kondisi terlalu gersang dan kekurangan
air. Setelah pengairan benar maka anda hanya perlu menunggu hasil panen saja.
Kira-kira 100 hari setealah proses penanaman bibit kacang anda akan menuai
hasil panen kacang tanah yang melimpah.
F. Pengairan
Pengairan merupakan salah satu kegiatan dalam produksi tanaman
yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan air bagi tanaman karena air merupakan
salah satu sumber kehidupan yang penting bagi setiap makhluk hidup. Setiap
tubuh makhluk hidup 80% disusun oleh air. Dalam pertanian pengairan digunakan
untuk membantu pupuk larut dan berubah menjadi ion yang dapat dimanfaatkan oleh
tanaman dan membantu tanaman dalam berbagai proses dalam tubuh tanaman
tersebut.
Pengairan yang dilakukan oleh para petani memiliki beberapa
manfaat seperti memudahkan pupuk yang digunakan larut dan segera digunakan oleh
tanaman, membantu proses metabolisme dalam tubuh tanaman dan lain-lain
(Santoso, dkk, 2007). Sedangkan untuk kerugian dari pengairan yaitu dapat
membusukkan akar tanaman karena kelebihan air dan proses metabolisme dalam
tubuh tanaman terhenti karena semua metabolisme dalam tanaman dibantu oleh air
jika terhenti maka tanaman dapat layu dan pertumbuhannya dapat terganggu.
Faktor yang mempengaruhi dalam proses pengairan adalah
faktor iklim, faktor tanaman dan faktor sifat tanah atau lahan. Faktor iklim
pada proses pengairan sangat berpengaruh terutama curah hujan dan intensitas
matahari. Curah hujan yang tinggi memiliki ketersedian air yang tinggi
sedangkan curah hujan yang lebih rendah mempengaruhi ketersediaan air dalam
tanah. Untuk intensitas matahari berpengaruh dalam hal evaporasi dari dalam
tanah karena intensitas yang tinggi sehingga ketika intensita tinggi maka akan
meningkatkan evaporasi dalam tanah. Faktor tanaman juga dapat berpengaruh dalam
pengairan bagi tanaman, ada tanaman yang tidak tahan terhadap air da nada juga
tanaman yang tahan terhadap air maka jika tanaman tersebut tidak digenangi akan
mempengaruhi pertumbuhan tanaman tersebut. Faktor tanah berpengaruh terhadap
ketersediaan air dalam tanah dan daya ikat tanah terhadap air.
Dalam pengairan tanaman dalam membantu produksi tanaman
dilakukan bermacam-macam yang dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Irigasi permukaan
Irigasi permukaan merupakan irigasi yang umu dilakukan oleh
para petani yang mengandalkan aliran gravitasi. Jadi irigasi ini dilakukan
secara bergantian pada lahan persawahan. Irigasi permukaan dapat dibagi
beberapa jenis sebagai berikut:
a. Irigasi
genangan
Irigasi genangan dapat dicirikn dengan adanya petak sawah
yang dilengkapi oleh saluran irigasi yang dibedakan oleh beberapa sistem yaitu
aliran terus-menerus dan aliran terputus-putus.
b. Irigasi alur
Irigasi ini dicirikan sebagai adanya saluran irigasi yang
tedapat gundukan diantara saluraan irigasi yang lainnya. Alur dari sistem
irigasi ini dialirkan air kedalam saluran yang telah dibuat berharap agar air
meresap kedalam gundukan dn membasahi daerah perakaran.
c.
Irigasi surjan
Irigasi surjan ini dicirikan terdapat gundukan yang lebar
sedangkan alurnya sendiri juga lebar dan pada gundukannya diusahakan untuk
tanaman palawija sedangkan pada alurnya diusahakan tanaman padi sawah.
d. Irigasi curah
Pada irigasi ini umumnya menggunakan sumber tenaga pompa
untuk membentuk tetesan atau semprotan yang menyerupai tetesan air hujan ke
lahan pertanian. Selain sisitem ini berguna sebagai sistem irigasi juga dapat
berfungsi sebagai pencegahan pembekuan (untuk daerah suhu rendah) dan
mengurangi terjadinya erosi serta dapat dipergunakan untuk pemupukan.
e. Irigasi tetes
Sistem irigasi ini didefinisikan sebagai suatu sistem untuk
memasok air dan unsur hara yang tersaring kedalam tanah melalui suatu pemancar
untuk memenuhi kebutuhan air dan hara bagi tanaman yang dibudidayakan.
2. Hidroponik
Hidroponik pada saat ini banyak dikembangkan tetapi masih
banyak juga yang belum dikembangkan karena biaya yang digunakan mahal.
Hidroponik merupakan pengrjaan atau pengelolaan air sebagai media tumbuh
tanaman dan tempat mengambil unsur hara yang dibudidayakan tanpa menggunakan
tanah sebagai tepat tumbuh tegaknya tanaman (Kusuma, dkk, 2010).
Pengairan dalam proses pertumbuhan kacang tanah digunakan
sistem irigasi permukaan dengan tipe alur karena tanaman kacang tanah ini
merupakan tanaman yang memiliki perakaran yang dangkal dan selalu menginginkan
tanah yang lembab. Tanaman kacang tanah membutuhkan air pada saat berumur 3
minggu. Pengairan dilakukan dengan frekuensi yang berbeda-beda pada saat musim
hujan dan musim kemarau. Pada saat musim kemarau digunakan pengairan dengan
frekuensi 6-8 kali tetapi pada saat musim kemarau juga disesuaikan oleh dengan
banyaknya hujan yang turun. Pengairan terhadap bedengan tanaman kacang tanah
dapat dilakukan pada saat pagi hari sekitar jam 6 sampai jam 8 pagi hari atau
dilakukan pada setelah jam 15 sore hari (AAK, 1999).
AAK.
1999. Kacang Tanah. Yogyakarta:
Kanisius.
G. Penyiangan
Tanaman kacang tanah relative lambat
baru terjadi penutupan permukaan tanah, penutupan tajuk baru terjadi setelah
tanaman berumur sekitar 8 MST. Oleh
karena itu perlu melakukan penyiangan untuk menghindari persaingan dengan
tanaman lain Maupun gulma. Penyiangan
dilakukan 2 kali, yakni pada umur 1 dan 6 minggu setelahn tanam. Penyiangan dan pembumbunan ini dilakukan
dengan hati hati agar tidak merusak bunga dan polong. Gulma yang tumbuh setelah tanaman berumur
lebih dari 10 MST tidak banyak mempengaruhi hasil.
Pembumbunan dilakukan bersamaan
dengan penyiangan yang bertujuan untuk menutup bagian perakaran sehingga
memudahkan serta mempercepat ginovor/sulur mencapai tanah.
http://doniahmadi45.blogspot.com/2013/02/makalah-budidaya-kacang-tanah.html
H. Penyulaman
Penyulaman dilakukan apabila ada
benih yang tidak tumbuh. Penyulaman dilakukan dengan membuat lubang tanam baru
pada bekas lubang tanam terdahulu. Tujuan dari penyulaman ini adalah untuk
mempertahankan populasi.ataupun penyulaman
dilakukan dengan maksud untuk mengganti bibit yang mati,atau tanaman
yang tumbuh tidak normal.waktu penyulaman lebih cepat lebih baik,, yaitu
sekitar 3 – 7 HST.
Sumber:
Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Bantul
Jalan KH. Wahid Hasyim 210 Palbapang Bantul 55713
Telp. 0274-367541
Bab IV
USAHA MENINGKATKAN PRODUKSI
Produksi tanaman kacang tanah dapat
ditingkatkan dengan melakukan berbagai usaha. Lahan harus benar-benar
dipersiapkan menjadi lahan yang subur,sehat dan siap tanam. Agar usaha
peningkatan produksi kacang tanah ini bisa menjadi kenyataan maka haruslah
selalu di perhatikan beberapa faktor yang berpengaruh terhadap kehidupan
tanaman dan perkembangannya. Faktor-faktor penentu itu adalah musim
tanam,keadaan struktur tanah ,bibit,serta jenis varietas tanaman.
A. Peningkatan Hasil Produksi
Ada beberapa cara peningkatan hasil
produksi yaitu dengan introduksi dan hibridisasi. Introduksi adalah suatu usaha
meningkatkan produksi kacang tanah dengan cara memasukan varietas-varietas
baru,terutama varietas-varietas yang sudah terbukti memberikan hasil yang baik.
Hibridisasi adalah usaha meningkatkan produksi tanaman kacang dengan
memunculkan varietas-varietas baru dari salah satu induk tahan terhadap
penyakit layu dan yang menghasilkan produksi cukup tinggi.
1. Lahan yang cocok
Dalam
memilih lahan yang cocok bagi tanaman kacang tanah,lahan bekas padi harus
mendapat perhatian. Lahan bekas padi itu harus diolah sebaik mungkin agar tanah
selalu dalam keadaan gembur,kelembaban cukup dan peredaran udara baik.
Disamping itu,keadaan drainase harus selalu di perhatikan.
Sisa-sisa
tanaman sebelumnya seperti;tonggak,jerami dan sesuatu yang tumbuh,seperti rerumputan,gulma,
dan sebagainya,harus dibabat lalu dibenamkan dalam tanah dengan membalik
permukaan tanah dengan cangkul sampai sisa-sisa tadi bisa terbenam.
2. Keadaan bibit
Karena
terserang penyakit,bibit tanaman kacang tanah sering kali mengalami kerusakan
dan bisa membawa kerugian besar bagi para petani. Adanya penyakit pada tanaman
kacang tanah ini sangat dipengaruhi oleh sifat genetis dari induk kacang tanah.
Sifat genetis ini menyebabkan bibit tanaman kacang tidak bisa tumbuh dengan
sehat dan sempurna.
Untuk
mengatasi masalah bibit yang mudah terkena penyakit ini, Lembaga Penelitian
Benih di Bogor telah melakukan penelitian untuk menemukan varietas-varietas
baru yang tahan terhadap hama dan penyakit. Jenis-jenis baru ini merupakan
usaha perbaikan genetika tanaman kacang tanah,baik untuk masa sekarang maupun
masa yang akan datang.
3. Pola pergiliran tanaman
Seperti
tanaman pangan lain,usaha tanaman kacang tanah diharapkan dapat memberikan
hasil produksi yang memuaskan.Untuk mencapai maksud tersebut,pola pergiliran
tanaman kacang tanah merupakan factor yang penting dan tidak bisa diabaikan
begitu saja. Kacang tanah memang berbeda dengan tanaman padi di sawah. Kacang
tanah tidak bisa di tanam terus-menerus di tempat yang sama,asalkan lahan
penanaman masih cukup air dan memenuhi persyaratan yang lain.
Saat
yang baik untuk menanam kacang tanah adalah saat tanaman padi sawah usai. Akan
tetapi harus selalu diperhatikan pedoman pergiliran tanaman yang ada. Untuk mengetahui
lebih jelas,perhatikan bagan pergiliran tanaman berikut.
Lahan
|
Keadaan
Air
|
Macam
Tanaman
|
Bulan
tanam
|
Panen
|
Sawah
|
Pengairan
Teknis dan Semi Teknis
|
Padi
dan Kacang Tanah
|
Januari,
Mei,
September
|
April
Agustus
September
Desember
|
Sawah
Tadah Hujan
|
Tergantung
pada hujan
|
Padi
musim hujan,padi gogo kacang tanah
|
November,
April,
September
|
Maret/April
Juli/Agustus
Desember/Januari
|
Tegalan
|
Tergantung
pada hujan
|
Padi
gogo,kacang tanah,jagung
|
November/
Desember
Maret/April
Juli/Agustus
|
Maret
Juni/Juli
November
|
4.Cara
peningkatan produksi
Ada beberapa cara peningkatan hasil
produksi yaitu dengan introduksi dan hibridisasi. Introduksi adalah suatu usaha
meningkatkan produksi kacang tanah dengan cara memasukan varietas-varietas
baru,terutama varietas-varietas yang sudah terbukti memberikan hasil yang baik.
Hibridisasi adalah usaha meningkatkan produksi tanaman kacang dengan
memunculkan varietas-varietas baru dari salah satu induk tahan terhadap
penyakit layu dan yang menghasilkan produksi cukup tinggi.
Bab V
PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT
A.Hama
Beberapa hama yang menyerang kacang tanah
mempunyai sasaran penyerangan yang berbeda-beda.
1. Hama pada kacang tanah
a.
Kutu Aphis
Kutu
Aphis berukuran 0,8 mm.
Serangga ini berkembang biak dengan cepat secara partenogenesis dan siklus
hidupnya berlangsung selama 6 hari. Serangga dewasa umumnya tidak bersayap,
tetapi apabila kualitas pakan menurun atau ruang geraknya semakin menyempit,
maka Aphis akan membentuk sayap
untuk tujuan migrasi. Proses pembentukan sayap sudah terjadi sejak stadium
nimfa.
Kacang
tanah merupakan salah satu tanaman inang Aphis.
Kehadiran Aphis di pertanaman
kacang tanah terjadi mulai tanaman muncul di atas permukaan tanah sampai
menjelang panen, Kutu ini lebih menyukai bagian tanaman yang muda, seperti
pucuk dan tangkai daun muda, tetapi pada keadaan populasi tinggi dapat tersebar
sampai ke bagian tanaman yang tua.
b.
Wereng Empoasca
Wereng
Empoasca berwarna hijau
kekuningan atau putih. Empoasca
yang berwarna hijau kekuningan bersayap hijau pucat dan tarsi berwarna hijau,
sedangkan Empoasca yang
berwarna putih memiliki sayap depan dengan bercak merah. Imago Empoasca berukuran tubuh 2,5 mm,
meletakkan telur di dalam mesofil daun.
Perkembangan telur hingga menjadi dewasa berlangsung 18-25
hari. Selain kacang tanah, Empoasca
juga menyerang kedelai, kacang hijau, kacang tungggak, dan cabe. Serangan hama
ini menyebabkan gejala menguning, terutama pada ujung daun.
c.
Tungau merah
Tidak
kurang dari 100 jenis tanaman dapat menjadi tanaman inang tungau ini. Beberapa
di antaranya adalah kedelai, ubi kayu, kapas, jeruk, tomat, dan papaya maupun
kacang tanah.
d.
Pengorok daun
Selain
menyerang kacang tanah, pengorok daun juga menyerang kedelai dan kacang
tunggak. Akibat serangan hama ini, daun menjadi terlipat sepanjang tulang utama
daun dan berwarna kecoklatan. Serangan hebat menyebabkan daun sebagian bahkan
seluruhnya menjadi keriting.
e.
Penggulung daun
Penggulung daun memiliki inang tanaman kacang tanah dan
berbagai jenis kacang-kacangan lainnya. Ciri khas larva adalah terdapatnya dua
bercak hitam pada kedua sisi prothorax. Sesuai dengan namanya, larva berdiam di
dalam gulungan daun. Gulungan daun mulai dibentuk oleh larva muda pada bagian
pucuk, tempat telur diletakkan. Setelah tumbuh menjadi lebih besar, larva
berpindah ke daun yang lebih tua. Gulungan daun dibentuk dengan cara merekatkan
daun satu dengan lainnya dari sisi dalam dengan semacam zat perekat yang
dikeluarkan oleh larva yang bersangkutan. Bila gulungan daun dibuka, akan
dijumpai larva berwarna hijau transparan yang bergerak cepat. Selama berdiam di
dalam gulungan daun, larva memakan daun sehingga tampak hanya tulang daunnya
saja yang tersisa.
f.
Ulat jengkal
Larva
ulat jengkal berwarna hijau dan bergerak seperti menjengkal. Larva tua memiliki
ciri khas, yaitu adanya tungkai palsu sebanyak tiga pasang dan garis lateral
berwarna pucat sebanyak tiga pasang yang membujur dari mesonotum hingga ujung
abdomen. Tubuh larva menyempit pada bagian apikal dengan kepala kecil, dan bila
direntangkan, panjangnya 3 cm. Stadium larva terdiri atas lima instar. Umur
larva berkisar antara 14-19 hari dengan rata-rata 16 hari.
g.
Ulat grayak
Larva
ulat grayak memiliki ciri khas, yaitu terdapatnya dua buah bintik hitam seperti
bulan sabit pada tiap ruas abdomen, terutama ruas keempat dan kesepuluh yang
dibatasi oleh garis-garis lateral dan dorsal berwarna kuning yang membujur
sepanjang badan. Setelah telur menetas, larva tinggal untuk sementara waktu di
tempat telur diletakkan. Beberapa hari kemudian, larva tersebut berpencaran.
Larva tua bersembunyi di dalam tanah pada siang hari dan giat menyerang tanaman
pada malam hari. Stadium larva terdiri atas enam instar dan berlangsung selama
13-17 hari dengan rata-rata 14 hari. Pupa terbentuk di dalam rongga-rongga di
dalam tanah, dekat permukaan tanah. Stadium pupa berlangsung selama 7-10 hari
dengan rata-rata 8,5 hari. Stadium imago (ngengat) berlangsung selama 1-13 hari
dengan rata-rata 9,3 hari.
h.
Heliothis
Heliothis (Helicoverpa armigera) merupakan hama pemakan daun dan
bunga kacang tanah. Selain kacang tanah, tanaman inangnya adalah kedelai,
tembakau, jagung, sorgum, kapas, kentang, pupuk hijau, sayur-sayuran, dan
tanaman hias. Larva tua berwarna-warni; hijau kekuningan, hijau, kecoklatan
atau mendekati hitam dengan garis lateral yang terang agak bergelombang. Tubuh
larva ditutupi oleh kutil dan rambut. Larva bersifat kanibal sehingga merupakan
salah satu faktor kematian alami yang bersifat density dependent. Imago (ngengat) betina berwarna sawo matang,
sedangkan yang jantan berwarna kehijauan. lmago umumnya bertelur secara
berpencaran pada pucuk tanaman atau bunga pada malam hari. Telur berwarna
kuning muda dengan umur telur 2-5 hari. Umur larva 18-25 hari, umur pupa 10-15
hari, dan umur imago 8-9 hari, pra peneluran 2-3 hari, dan kapasitas bertelur
1.062 butir per imago betina.
http://doniahmadi45.blogspot.com/2013/02/makalah-budidaya-kacang-tanah.html
2.Pengendalian Hama
Hama utama pada kacang tanah antara lain sebagai berikut
Wereng kacang tanah (Empoasca fasialin), pengerek daun (Stmopteryx
subsecivella), ulat jengkal (Plusia Chalcites) dan ulat grayak (Prodenia litura
), ulat penggulung daun (Lamprosema indicata), hama teresbut dapat dikendalikan
dengan insektisida endosulfan, klorfirifos, monokrotofos, metamidofos,
diazinon, (seperti Thiodan, Dursban, Azodrin, Tamaron dan Basudin). Untuk
pencegahan, pestisida tersebut dapat diaplikasikan pada umur 25,35 dan 45 HST.
Copyright
© Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Propinsi Jawa Barat
Hama Heliothis cara
mengendalikannya:
(1) penanaman serempak,pergiliran
tanaman; (2) penyemprotan insektisida lannate 25 WP, Lebaycid 500EC, Sevin 5D,
Sevin 85 S, Supraciden 40 EC.
Hama kutu aphis Pengendalian: (1)
penanaman serentak; (2) penyemprotan Agnotion 50 EC,Azodrin 15 W5C, Diazeno 60
EC.
B.
Penyakit
Penyakit
yang merusak tanaman kacang tanah lebih merugikan dari pada hama. Pengrusakan
yang dilakukan oleh hama pengaruhnya tidak begitu besar terhadap pertumbuhan
tanaman,akan tetapi pengrusakan karena penyakit ini sangat besar pengaruhnya
terhadap pertumbuhan tanaman.
1.Penyakit
pada tanaman kacang tanah
a.
Penyakit layu
Tanaman yang terserang penyakit ini
kelihatan layu seperti tersiram air panas. Setelah itu tanaman akan kering dan
mati tanpa sempat menghasilkan polong.
b.Penyakit
sapu setan
Penyakit ini disebabkan oleh Mycoplasma atau sebangsa wereng .
Tanaman yang terserang tidak dapat berproduksi. Penularannya terjadi karena
tanaman terluka,inang penyakit ini adalah kedelai,kacang hijau,dan ketelah
rambat.
c.Penyakit
bercak daun
Penyakit ini ditandai dengan adanya
bercak-bercak coklat pada daun. Apabila serangannya berat,bercak menjadi satu
dan daun mongering.
d.Penyakit
mozaik
Penyakit ini disebabkan virus yang
disebarkan ke tanaman lain dengan prantara serangga jenis Aphis dan Leafhopper.Sambil
mengisap serangga tersebut menularkan virus kepada tanaman yang di hisapnya.
e.
Penyakit gapong
Jika dilihat dari
gejala-gejalanya,penyakit ini diduga disebabkan semacam Nematode. Daerah
penyebarannya adalah daerah Kuningan dan Cirebon( Jawa Barat).
Gejala-gejalanya
a. Tanaman
tumbuh kaku.
b. Daunnya
kekuning-kuningan.
c. Jika
tanaman dicabut pada polongnya tampak bintik kecil berwarna coklat kehitaman
dan bijinya busuk.
f.
Penyakit sclerotium
Penyakit ini disebabkan oleh Sclerotium
rolfsii,yang melakukan aktifitas pengrusakan pada waktu cuaca lembab (banyak
hujan).
g.
Penyakit karat
Penyakit ini disebabkan oleh Uromices
arachidae, yang menyerang tanaman yang masih mudah. Gejala yang timbul yaitu
tanaman yang terserang daunnya tampak berbintik-bintik atau bertotol-totol
coklat dan akhirnya mongering.
2.Pengendalian penyakit
a) Penyakit layu
Pengendalian: penyemprotan
Streptonycin atau Agrimycin, 1 ha membutuhkan0,5-1 liter. Agrimycin dalam
kelarutan 200-400 liter/ha.
b) Penyakit sapu setan
Pengendalian: tanaman dicabut,
dibuang dan dimusnahkan, semua tanamaninang dibersihkan (sanitasi lingkungan).
c) Penyakit bercak daun
Pengendalian: penyemprotan dengan
bubur Bardeaux 1 % atau Dithane M 45,atau Deconil pada tanaman selesai
berbunga, dengan interval penyemprotan 1minggu atau 10 hari sekali.
d) Penyakit mozaik
Pengendalian: penyemprotan dengan
fungisida secara rutin 5-10 hari sekali sejaktanaman itu baru tumbuh.
e) Penyakit gapong
Pengendalian: tanahnya didangir dan
dicari nematodanya, kemudian baru diberiDD (Dichloropane Dichloropene 40-800
liter/ha per aplikasi.
f) Penyakit Sclertium
Pengendalian: membakar tanaman yang
terserang cendawan.
g) Penyakit karat
Pengendalian: tanaman yang terserang
dicabut dan dibakar serta semua vector penularan harus dibasmi.
Bab VI
PANEN DAN PENANGANAN PASCA PANEN
A.PANEN
1.
Pasca Panen
Umur panen tergantung varietas dan musim tanam. Rata- rata
umur panen adalah 90-100 hari atau pada saat masak fisiologis dimana
tanda-tandanya adalah : kulit polong mengeras, berserat, bagian dalam berwarna
coklat, jika ditekan polong mudah pecah. Cara panen dilakukan secara manual
(dicabut), sebelum panen tanah perlu dibasahi dengan diari agar tidak banyak
polong yang tertinggal di dalam tanah.
Perontokan polong dilakukan secara manual atau dipetik
dengan tangan atau menggunakan mesin pemipil polong (stripper), lalu polong
disortir dan sisihkan polong muda dan rusak.
Hasil panen dapat langsung dijual ke pabrik pengolahan
(tenggang waktunya tidak boleh lebih 24 jam) atau terlebih dahulu dikeringkan
Pengeringan dilakukan dengan dijemur pada lantai atau dengan
alas tikar selama 5-6 haridengan matahari terik atau bila musim hujan dengan
menggunakan pengering. Pengeringan dilakukan sampai kadar air biji menjadi
10-12 % yang ditandai dengan mudah terkelupasnya kulit biji.
Pengupasan atau pembijian dilakukan dengan cara sederhana
(polong dikupas dengan tangan) atau menggunakan mesin pengupas polong (peanut
sheller).
Penyimpanan kacang tanah dilakukan dalam gudang yang bersih,
kering tidak lembab dan sirkulasi udara baik menggunakan wadah karung goni atau
kantong plastik. Kacang tanah yang sudah dikemas ditumpuk dengan teratur di
atas kayu/rak kayu.
Copyright
© Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Propinsi Jawa Barat
2.Cara
Panen
Cara panen dilakukan secara manual (dicabut), sebelum panen
tanah perlu dibasahi dengan diari agar tidak banyak polong yang tertinggal di
dalam tanah.
Perontokan polong dilakukan secara manual atau dipetik
dengan tangan atau menggunakan mesin pemipil polong (stripper), lalu polong
disortir dan sisihkan polong muda dan rusak.
Pencabutan
tanaman, lalu memetik polong (buahnya) terus bersihkan dan dijemurmatahari,
memilih bila diperlukan untuk benih dan seterusnya dilakukanpenyimpanan, untuk
konsumsi bisa di pasarkan langsung atau bisa langsung dibuatberbagai jenis
produk makanan.
3.Waktu
Panen
Umur panen tanaman kacang tanah tergantung dari jenisnya
yaitu umur pendek ±3-4 bulan dan umur panjang ±5-6 bulan. Adapun ciri-ciri
kacang tanah sudah siapdipanen antara lain:
a)
Batang mulai mengeras.
b)
Daun menguning dan sebabian mulai
berguguran, Polong sudah berisi penuh dankeras.
c)
Warna polong coklat kehitam-hitaman.
4.Perawatan
kacang tanah pasca panen
·
Pengumpulan
Kumpulkan brangkasan tanaman kacang
tanah ditempat strategis.
·
Penyortiran
dan Penggolongan
Pilah-pilah polong yang tua dan
polong yang muda untuk dipisahkan berdasarkanderajat ketuaannya, lalu seleksi
polong yang rusak atau busuk untuk dibuang
·
Penyimpanan
a. Penyimpanan dalam bentuk polong
kering, masukan polong kering kedalamkarung goni atau kaleng tertutup rapat
lalu disimpan digudang penyimpanan yangtempatnya kering.
b) Penyimpanan dalam bentuk biji
kering.
c)
Kupas polong kacang tanah kering dengan tangan atau alat pengupas kacangtanah.
Jemur (keringkan) biji kacang tanah hingga berkadar air 9% lalu masukanke dalam
wadah.
·
Pengemasan
dan Pengangkutan
Pengemasan
bisa dilakukan untuk produk mentah/polong mentah dalam bungkusplastik per 10
kg.Dapat juga berupa kemasan kue atau bentuk makanan yang sudahdimasak seperti
kacang rebus, kacang goreng dan berbagai jenis kue dari kacangtanah.
Untuk
pengangkutan pada prinsipnya yang pentuing kondisi komoditi tersebut tidak rusak atau tidak berubah dari
kualitas yang sudah disiapkan.
5.Teknologi
yang digunakan pasca panen
Kacang tanah adalah
merupakan bahan pangan yang sangat populer di Indonesia dan merupakan komoditas
yang sangat penting di dunia perdagangan. Dengan mengolah kacang tanah menjadi
produk olahan yang bermutu tinggi, maka ada beberapa teknologi pengolahan
kacang tanah yang diharapkan dapat meningkatkan nilai gizi dan nilai ekonomi
yang biasa disebut dengan nilai tambah. Salah satu teknologi pasca panen tersebut
yang sangat potensial untuk dikembangkan di Indonesia yaitu membuat kacang
oven. Perlu diketahui bahwa teknologi adalah merupakan salah satu factor
penentu dalam peningkatan produktivitas kacang tanah, sehingga didalam
melakukan pengolahan kacang tanah perlu diketahui kandungan gizi dari kacang
tanah tersebut. Dari hasil penelitian di laboratorium kacang tanah mentah
komposisi yang terbesar yang terkandung dalamnya adalah lemak, yaitu mencapai
47-48 %, dimana lemak tersebut terdiri dari lemak tak jenuh sekitar 40-45 %
asam oleat, dan 30-35 % asam lenoleat. Begitupun dengan asam lemak jenuh
sebagian besar terdiri dari asam palmitat.
Beberapa teknologi pengolahan kacang tanah 1.
Pembuatan kacang oven. Bahan dan alat yang digunakan antara lain : Bahan. Bahan
yang utama yaitu kacang tanah yang sudah dilakukan penyortiran dimana ukuran
besarkecilnya kacang tersebut diupayakan sama dan setiap polong berisi 2 biji.
• Dengan penambhan garam dapur. Didalam pembuatan kacang oven perlu diberikan
garam dapur guna menambah cita rasa produk tersebut. Penambahan garam dapur
sebaiknya digunakan garam dapur yang sudah diukur kemurnian nya dan minimal
mencapai 99 % kandungan NaCl nya. • Bahan pengemas. Bahan pengemas yang sangat
baik untuk mpengolahan kacang tanah yaitu plastic yang terbuat dari
polipropilen dan polietilen atau aluminium poil. 2. Peralatan. Peralatan yang
digunakan, yaitu alat untuk mencuci seperti ember, alat untuk merebus seperti
panci yang berukuran besar, dan alat penjemuran yang terbuat dari para para bambu
serta alat pengovenan yang sangat sederhana yang biasa dipakai dalam pembuatan
kue atau roti.
Cara Pembuatan kacang
oven sebagai berikut. 1. Pertama tama kita lakukan perebusan kacang tanah
didalam panci selama kurang lebih 20-30 menit. Selama proses perebusan
berlangsung tambahkan garam dapur sekitar 5-10 % dari berat kacang tanah,
pengasinan yang maksimal sebaiknya air yang digunakan untuk merebus di kurangi
terlebih dahulu. Dan selanjutnya panci diangkat dari atas api. Biarkan rebusan
kacang tetap didalam panci hingga cukup dingin, dan apabila telah dingin
langsung kacang rebusan langsung ditiriskan. 2. Selanjutnya kacang tersebut
dilakukan pengeringan di bawah sinar matahari hingga diperoleh kekeringan yang
optimal baik kulit maupun bijinya, Dan bila dilakukan pengeringan dengan
menggunakan oven dapat menggunakan suhu antara 60-75 derajat celcius. 3.
Selanjutnya dilakukan pengovenan kembali selama 15-20 menit guna mengurangi
kadar air yang masih tertinggal. Pada saat dilakukan penjemuran dan proses
pengovenan berlangsung kacang tanah sebaiknya sering di bolak balik dengan
menggunakan pengaduk dari kayu, agar tingkat kekeringannya merata. Setelah
dioven kacang tanah tersebut diangin-anginkan diatas para-para, setelah kacang
tanah sudah dingin betul barulah dilakukan pengemasan atau packing dengan
menggunakan bahan plastic polietilen dan ukurannya disesuaikan dengan
permintaan pasar. Selanjutnya kacang hasil oven tadi siap untuk disimpan atau
dipasarkan. Demikian teknologi penbgol;ah pasca panen kacang tanah dengan cara
dioven semoga tulisan ini dapat n=bermanfaat bagi yang memerlukannya.(mnr)
6.Masalah
dalam budidaya kacang tanah pasca panen
Ada beberapa
permasalahan pada pasca panen kacang tanah yaitu permasalahan secara
teknis,social dan ekonomi.
a.Teknis
-
Tingkat pengetahuan dan kesadaran serta
kemampuan petani terbatas.
-
Kurangnya tenaga atau operator alsin
pasca panen kacang tanah yang terampil.
b.Sosial
-
Tradisi panen dan pasca panen kacang
tanah petani yang masih tradisional menyulitkan dalam penerapan sarana dan
teknologi pasca panen.
-
Kebutuhan petani akan uang tunai
mendesak.
e.Ekonomi
-
Daya beli petani terbatas.
-
Kemampuan petani dalam menyewa jasa
alsin pasca panen masih rendah.