Jumat, 28 November 2014




Dalam hujan
Cipt : Dedek Suhendar

Tik ,tik ,tik
Ku dengar alam mulai bicara
Dalam sepi ia datang menggoda
Sejuk ,mencekam terlihat padanya
          Aku yang bersama hati dalam sepi
Terperangkap dalam gelapnya awan hitam
Tak mampu ku bicara bahkan merasa
Patamorgana yang ku rasa kini mulai sirna
Hujan
Semakin hati tak mampu bicara
Tercabik ,tergores ,bahkan terluka ku rasa
Kini alam mulai murka
Atau karma yang datang melanda



Rinduku ibu
Cipt : Dedek Suhendar

Ibu ,ibu ,ibu
Rinduku ,rinduku ,rinduku
Kau dekap ,ku dekap ,kau dekap
Daku tak mampu bicara
Bersua pun tak lagi kurasa
Hangat yang dulu tak pernah ku dapat
Hilang bagai ditelan awan hitam
Senyum manis yang dulu terlihat diwajah mu
Kini hilang bak bencana menerjang
Ibu ,ibu ,ibu
Rinduku ,rinduku ,rinduku
Kau dekap ,ku dekap ,kau dekap

Senin, 24 November 2014



Bab I
PENDAHULUAN

A.Sejarah Kacang Tanah
 Kacang tanah merupakan tanaman polong-polong kedua terpenting setelah kedelai di Indonesia.Tanaman ini sebetulnya bukanlah tanaman asli Indonesia,melainkan tanaman yang berasal dari benua Amerika,tepatnya di daerah Brazilia (Amerika Selatan),namun saat ini telah menyebar ke seluruh dunia yang beriklim tropis atau subtropis.Mula-mula kacang ini dibawa dan disebarkan ke Benua Eropa kemudian menyebar ke Benua Asia. Tiongkok dan India merupakan penghasil kacang tanah terbesar dunia.
            Tanaman kacang tanah ini diperkirakan masuk ke Indonesia pada abad ke-16. Tanaman ini dibawa masuk oleh orang Spanyol yang mengadakan pelayaran dan perdagangan antara Meksiko dan Kepulauan Maluku.
            Kacang tanah sejak dahulu banyak disukai oleh masyarakat, karena dapat dikonsumsi dan sebagai pakan ternak. Tanaman ini biasanya ditanam di sawah atau di tegalan secara tunggal atau ganda menggunakan teknik tumpang sari. Sebagai bahan pangan, kacang ini banyak mengandung lemak dan protein. Di samping itu, sebelum ditemukannya pupuk buatan,banyak orang yang telah memanfaatkan bungkil (ampas kacang yang sudah dipipit atau diambil minyaknya), dan daun kacang ini sebagai pupuk hijau.
            Di Indonesia,diantara jenis-jenis kacang-kacang lainnya, produksi kacang tanah mencapai urutan kedua setelah kedelai, tetapi untuk memproduksi tanaman ini memiliki kendala yang besar. Kendala tersebut berupa pengolahan dan pemeliharaan tanah yang belum optimal,serangan hama dan penyakit,penanaman varietas berproduksi rendah,mutu benih yang rendah,dan kekeringan. Kendala tadi dapat diatasi dengan melakukan berbagai usaha. Usaha tersebut meliputi perbaikan cara bertanam,penggunaan varietas unggul,pengaturan populasi tanaman,pemakaian pupuk dengan jenis dosis tepat,dan pengendalian hama dan penyakit. Usaha-usaha tersebut telah dilakukan, namun sampai saat ini belum mampu meningkatkan produksi seperti yang diinginkan.

B. Manfaat Kacang Tanah
            Penanaman kacang tanah di Indonesia kebanyakan dilakukan di tanah kering atau di sawah. Umumnya kacang tanah ditanam pada saat menjelang musim kemarau.Namun penanaman kacang tanah di tegalan dilakukan pada awal atau akhir musim penghujan.
            Tanaman tersebut ditanam oleh petani. Oleh karena itu disebut produksi tanaman rakyat.Kacang tanah termasuk tanaman palawija yang berumur pendek. Jadi,tanaman ini tergolong tanaman yang cepat menghasilkan. Cara pemeliharaannya pun mudah dilakukan. Kacang tanah ini merupakan makanan sehat, karena mengandung protein nabati dan lemak yang dibutuhkan manusia. Rasanya pun enak dan gurih.
Berbagai Manfaat Kacang Tanah Adalah Sebagai Berikut.
1. Makanan Manusia
Biji kacang tanah mengandung zat-zat yang berguna dan berisikan senyawa-senyawa tertentu yang dibutuhkan organ-organ tubuh manusia untuk kelangsungan hidup, Kandungan masing-masing sangat bagus. Sebagai bahan pangan dan pakan ternak yang bergizi tinggi,kacang tanah mengandung lemak,protein,karbohidrat,serta vitamin,juga mengandung mineral. Biji kacang tanah dapat diolah sebagai kacang goreng,kacang rebus,kacang atom,kacang telur dan lain sebagainya. Kacang tanah tersebut juga dapat diolah sebagai bumbu pecel,gado-gado,bahan sayur,keju,serta oncom.


2. Pakan Ternak
Daun kacang tanah banyak mengandung protein dan zat kapur. Oleh karena itu bahan makanan tersebut baik sekali untuk pakan ternak,terutama di Negara-negara beriklim dingin. Sebagai makanan ternak,daun kacang tanah tidak boleh diberikan kepada ternak dalam keadaan segar atau dalam jumlah berlebihan,karena dapat menyebabkan sakit perut bagi ternak.
Daun kacang tanah yang digunakan untuk pakan ternak diawetkan dengan cara dikeringkan. Caranya brangkasan-brangkasan kacang tanah ditumbuk dalam tumpukan-tumpukan kecil,sehingga timbul uap panas; kemudian di hamparkan agar menjadi kering dan tidak membusuk. Selain daunnya,bungkil kacang tanah pun merupakan makanan ternak yang sangat bagus. Cara mengolah bungkil sebagai makanan ternak sangat mudah. Bungkil direndam dalam air selama satu malam. Setelah bagian bungkil itu terpisah lepas satu sama lainnya kemudian diberikan kepada ternak.
3. Bahan Minyak
Biji kacang dapat diolah dan diproses menjadi minyak. Setiap 1000 kilogram kacang dapat menghasilkan minyak antara 40-60 liter. Adapun proses pembuatan minyak goreng dari kacang tanah dapat mengikuti proses berikut. Mula-mula polong kacang tanah dikupas,kemudian biji kacang dipisahkan dari kulit arinya. Setelah pekerjaan ini selesai dan menjadi bersih,kacang tanah tadi lalu ditumbuk halus sehingga menghasilkan tepung. Selanjutnya tepung dibungkus dengan daun serai wangi dan dikukus. Tepung yang sudah dikukus kemudian dimasukkan ke dalam karung goni. Dari karung goni inilah kemudian minyak akan menetes sedikit demi sedikit.
Proses pengolahan minyak tadi,baik dengan cara yang sederhana maupun yang sudah modern,akhirnya akan menghasilkan ampas. Ampas inilah yang disebut dengan bungkil kacang tanah. Bungkil-bungkil kacang tanah ini dapat dipergunakan sebagai bahan makanan manusia ataupun bahan makanan ternak.  
Sebagai bahan makanan manusia,kacang tanah di Jawa Tengah dapat diolah menjadi tempe. Di daerah Jawa Barat,kacang tanah di pakai sebagai bahan pembuat oncom. Nilai gizi oncom sangat tinggi, karena oncom banyak mengandung zat putih telur,vitamin B,dan vitamin E. Selain hal-hal tersebut di atas, bungkil juga dapat dipergunakan sebagai pupuk buatan untuk menyuburkan tanaman.
4. Bahan Perdagangan
Hasil kacang tanah di Indonesia biasanya langsung menjadi bahan konsumsi dan langsung diperdagangkan,walaupun hasil panen belum mencukupi kebutuhan konsunen,karena lahan penanaman kacang tanah masih terbatas. Meskipun bibit-bibit unggul berproduksi tinggi sudah diciptakan,dalam praktiknya produksi kacang tanah belum bisa memenuhi harapan. Hal ini mengundang munculnya suatu pertanyaan,mengapa bisa terjadi demikian? Dengan adanya hasil penjualan dari panen kacang tanah,jelas dapat kita simpulkan bahwa usaha budidaya kacang tanah dijadikan sebagai sumber pendapatan bagi para penduduk,selain pertanian yang menjadi andalan bagi kebanyakan kaum petani.

C. Penyebaran Kacang Tanah
Tanaman kacang tanh yang sudah tersebar luas dan ditanam di Indonesia ini sebetulnya bukanlah tanaman asli,melainkan tanaman yang berasal dari benua Amerika,tepatnya dari daerah Brazilia(Amerika Selatan). Pada waktu itu didaerah tersebut sudah terdapat lebih dari 6-17 species Arachis. Mula-mula kacang tanah ini dibawa dan disebarkan ke Benua Eropa kemudian menyebar ke benua Asia.
 Tanaman kacang tanah ini diperkirakan masuk ke Indonesia antara tahun 1521-1529. Namun ada sementara pendapat yang mengatakan bahwa tanaman ini masuk ke Indonesia setelah tahun 1557. Tanaman ini di bawa oleh orang-orang Soanyol yang mengadakan pelayaran dan perdagangan antara Meksiko dan Kepulauan Maluku. Penanaman kacang tanah di Indonesia ini baru diberitakan pada permulaan abad ke-18. Kacang tanah yang ditanam adalah varietas tipe menjalar. Kemudian pada tahun 1863 seseorang bernama Holle membawa masuk salah satu varietas kacang tanah dari inggris. Varietas ini adalah tipe yang tumbuh tegak dan diberi nama kacang “Waspada’’. Satu tahun kemudian Scheffer membawa masuk varietas tipe tegak dari mesir. Masuknya dua varietas ini ke Indonesia mempunyai arti yang sangat penting bagi usaha budidaya tanaman kacang tanah,karena memungkinkan tanaman kacang tanah menjadi tanaman palawija,setelah terjadi persilangan alami antara varietas yang baru dengan varietas yang lama. Akhirnya dari persilangan ini dihasilkan varietas kacang tanah yang terkenal,yaitu:
Ø  Kacang Brul,berumur pendek (3-4 bulan).
Ø  Kacang Cina,berumur panjang (6-8 bulan).
Ø  Kacang Holle,merupakan tipe campuran hasil persilangan antara varietas-varietas yang terdahulu.
Kacang Holle tidak bisa disamakan dengan kacang “Waspada’’,karena memang beda dalam varietas. Sampai saat ini tanaman kacang tanah sudah banyak ditanam orang di Jepang,Tiongkok,Afrika,Spanyol,Amerika Utara dan Indonesia. Kcang tanah sejak dahulu banyak disukai oleh masyarakat,karena dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku makanan manusia atau sebagai bahan makanan ternak. Kacang tanah memang bernilai gizi tinggi. Disamping itu, sebelum diketemukannya pupuk buatan,banyak orang telah memanfaatkan bungkil(ampas kacang yang sudah dipipit/diambil minyaknya) dan daun kacang tanah ini sebagai pupuk hijau. Berkat pupuk ini hasil pertanian terbukti menjadi lebih baik.




Bab II
DESKRIPSI KACANG TANAH             

A.Tanaman Kacang Tanah
Secara garis besar,pertumbuhan kacang tanah dapat dibedakan menjadi dua tipe,yaitu tipe tegak dan tipe menjalar. Pada umumnya percabangan tanaman kacang tanah tipe tegak sedikit banyak melurus atau hanya agak miring keatas. Batang utama tanaman kacang tanah tipe menjalar tentu saja lebih panjang dari pada batang utama tipe tegak,biasanya panjang batang utama antara 33-50 cm. Kacang tanah tipe menjalar cabang-cabangnya tumbuh kesamping,tetapi ujung-ujungnya mengarah keatas. Panjang batang utamanya antara 33-66 cm. Kacang tanah tipe tegak lebih disukai dari pada tipe menjalar,karena umumnya lebih genjah,yaitu antara 100-120 hari,sedangkan umur tanaman kacang tanah tipe menjalar umurnya antara 6-7 bulan,kira-kira 150-180 hari. Tiap ruas yang berdekatan dengan tanah akan menghasilkan buah,sehingga masakkannya tidak bersamaan. Disamping itu,kacang tanah tipe tegak lebih mudah dipungut hasilnya dari pada kacang tanah tipe menjalar.

B. Bentuk Kacang Tanah
1.   Daun
Daun pertama yang tumbuh adalah kotiledon. Daun pertama tersebut terangkat ke atas permukaaan tanah selagi biji kacang berkecambah. Daun berikutnya berupa daun tunggal dan berbentuk bundar. Pada pertumbuhan selanjutnya tanaman kacang tanah membentuk daun majemuk bersirip genap, terdiri atas empat anak daun dengan tangkai daun agak panjang. Helaian anak daun ini beragam: ada yang berbentuk bulat, elips dan agak lancip, tergantung varietasnya. Permukaan daun ada yang tidak berbulu dan ada yang berbulu. Bulu daun ada yang hanya sedikit dan pendek, sedikit dan panjang, banyak dan pendek, ataupun banyak dan panjang.
2.   Batang
Batang tanaman kacang tanah tidak berkayu dan berbulu halus, ada yang tumbuh menjalar dan ada yang tegak. Tinggi batang rata-rata sekitar 50 cm, namun ada yang mencapai 80 cm. tanaman yang bertipe menjalar tumbuh ke segala arah dan dapat mencapai garis tengah 150 cm. bagian bawah batang merupakan tempat menempelnya perakaran tanaman. batang di atas permukaan tanah berfungsi sebagai tempat pijakan cabang primer, yang masing-masing dapat membentuk cabang sekunder. Tanaman tipe tegak membentuk percabangan antara 3-6, sedangkan tipe menjalar dapat membentuk 10 cabang primer. Pada cabang primer terbentuk cabang sekunder dan kemudian tumbuh cabang tersier. Batang dan cabang kacang tanah berbentuk bulat, bagian atas batang ada yang berbentuk agak persegi, sedikit berbulu dan berwarna hijau.
3.   Akar
Kacang tanah berakar tunggang yang tumbuh lurus ke dalam tanah hingga kedalaman 40 cm. pada akar tunggang tersebut tumbuh akar cabang dan diikuti oleh akar serabut. Akar kacang berfungsi sebagai penopang berdirinya tanaman serta alat penyerap air dan zat-zat hara serta mineral dari dalam tanah. Cabang dan akar rambut berperanuntuk memperluas permukaan akar guna meningkatkan daya serap akar tanaman tersebut. Pada pangkal dan cabang akar tunggang kacang tanah biasanya terdapat bintil-bintil bakteri Rhizobium yang berperan dalam penyerapan nitrogen dari udara bebas.
Pada varietas bertipe menjalar, terdapat perakaran tanaman yang muncul dari buku-buku cabang dan menjalar menyentuh tanah. Dengan adanya akar ini, daerah penyerapan unsure hara akan lebih luas karena akar adventif ini juga berfungsi sebagai alat pengisap atau penyerap air dan hara dari dalam tanah.
4.   Bunga
Bunga kacang tanah mulai muncul dari ketiak daun pada bagian bawah tanaman yang berumur antara 4-5 minggu dan berlangsung hingga umur sekitar 80 hari setelah tanam. Bunga berbentuk kupu-kupu (papilionaceus), berukuran kecil, dan terdiri atas lima daun tajuk. Dua diantara daun tajuk tersebut bersatu seperti perahu. Di sebelah atas terdapat sehelai daun tajuk yang paling lebar yang dinamakan bendera (vexillum), sementara di kanan dan kiri terdapat dua tajuk daun yang disebut sayap (ala). Setiap bunga bertangkai berwarna putih. Tangkai bunga sebenarnya adalah tabung kelopak. Mahkota bunga (corolla) berwarna kuning atau kuning kemerah-merahan. Bendera dari makhota bunga bergaris-garis merah pada pangkalnya.
Bunga kacang tanah pada umumnya melakukan penyerbukan sendiri. Penyerbukan terjadi menjelang pagi, sewaktu bunga masih kuncup (kleistogami) (Sumarno, 1986). Penyerbukan silang dapat terjadi, namun persentasenya sangat kecil, sekitar 0, 5 %.
Umur bunga tidak lama: setelah terjadi penyerbukan, daun mahkota mekar penuh, dan pada hari berikutnya akan layu dan gugur. Bunga yang berhasil menjadi polong biasanya hanya bunga yang terbentuk pada sepuluh hari pertama. Bunga yang muncul selanjutnya sebagian besar akan gugur sebelum menjadi ginofora (bakal buah).

5.   Buah
Buah kacang tanah berada di dalam tanah. Setelah terjadi pembuahan, bakal buah tumbuh memanjang dan nantinya akan menjadi tangkai polong. Mula-mula, ujung ginofora yang runcing mengarah ke atas, kemudian tumbuh mengarah ke bawah dan selanjutnya masuk ke dalam tanah sedalam 1-5 cm. pada waktu menembus tanah, pertumbuhan memanjang ginofora akan terhenti. Panjang ginofora ada yang mencapai 18 cm. tempat berhentinya ginofora masuk ke dalam tanah tersebut menajdi tempat buah kacang tanah. Ginofora yang terbentuk di cabang bagian atas dan tidak masuk ke dalam tanah akan gagal membentuk polong.
Setiap polong kacang tanah berisi 1-4 biji, namun kebanyakan 2-3 biji. Setiap pohon memiliki jumlah dan isi polong beragam, tergantung pada varietas dan tanaman yang dibudidayakan. Polong kacang tanah dapat dibedakan berdasarkan beberapa hal, yaitu:
a.   Berdasarkan ukuran panjangnya, polong kacang tanah dapat dibedakan menjadi lima: sangat kecil (<1,5 cm); kecil (<2 cm); sedang (<2,5 cm); besar (<3 cm); dan sangat besar (>3 cm).
b.  Berdasarkan beratnya, polong kacang tanah dapat dibedakan menjadi lima: sangat kecil (<50 g); kecil (<65 g); sedang (<105 g); besar (<155 g); dan sangat besar (>155 g).
c.   Berdasarkan bentuk paruhnya, polong kacang tanah dapat dibedakan menjadi lima tipe: tidak berparuh, sedikit berparuh, agak berparuh, berparuh, dan sangat berparuh.
d.  Berdasarkan bentuk pinggangnya, polong kacang tanah dapat dibedakan menjadi enam tipe: tidak berpinggang, sedikit berpinggang, agak berpinggang, berpinggang, berpinggang dalam, dan berpinggang sangat dalam.
e.   Berdasarkan lukisan jarring pada kulitnya, polong kacang tanah dapat dibedakan menjadi empat tipe: halus, agak halus, sedang dan kasar.
6.   Biji
Biji kacang tanah terdapat di dalam polong. Kulit luar (testa) bertekstur keras, berfungsi untuk melindungi biji yang berada di dalamnya. Biji terdiri atas lembaga dan keeping biji, diliputi oleh kulit ari tipis(tegmen). Biji berbentuk bulat agak lonjong atau bulat dengan ujung agak datar karena berhimpitan dengan butir biji yang lain selagi di dalam polong. Warna kulit biji bervariasi: merah jambu, merah, cokelat, merah tua, dan ungu. Biji kecil berukuran sekitar 20 g/100 biji, biji sedang sekitar 50 g/100 biji, dan biji besar lebih dari 50 g/100 iji. Varietas local pada umumnya memiliki biji kecil yaitu 30-40 g/100 biji. Rendemen biji dari polong berkisar antara 50 %-70 %.
C. Jenis-Jenis Kacang Tanah
Kacang tanah dapat diidentifikasikan kedalam beberapa jenis berdasarkan pada:
1.      Menurut tipe pertumbuhan;
2.      Menurut umurnya.
1.      Menurut Tipe Pertumbuhannya
Menurut pertumbuhannya,jenis kacang tanah dapat dibedakan kedalam dua jenis,yaitu tipe tegak dan tipe menjalar.
a.      Tipe Tegak
Cabang-cabang kacang tanah tipe tegak ini pada umumnya lurus atau sedikit miring ke atas. Orang lebih menyukai kacang tanah tipe tegak,karena umurnya lebih muda (kira-kira 100-120 hari),pemungutan hasilpun mudah dilakukan karena buah kacang tanah tipe tegak ini hanya terdapat pada ruas-ruas dekat rumpun,maka buah kacang tanah ini dapat masuk secara serempak.
b.      Tipe Menjalar
Cabang kacang tanah tipe menjalar ini tumbuh ke samping. Hanya bagian ujung cabangnya mengarah ke atas. Bagian utama dari kacang tanah jenis ini lebih panjang dari pada batang utama dari kacang tanah yang bertipe tegak. Umur kacang tanah tipe ini berkisar antara 5-6 bulan. Setiap ruas kacang tanah yang berdekatan pada tanah menghasilkan buah. Oleh karena itu,buah-buahnya tidak bisa masak secara serempak.

2.      Menurut Umurnya
Menurut umurnya,jenis kacang tanah dapat digolongkan sebagai berikut.
a.      Kacang tanah berumur panjang
Kacang tanah ini bisa mencapai umur 6-7 bulan. Pada umumnya kacang yang tergolong berumur panjang ini adalah kacang cina. Kacang ini memiliki cirri-ciri berbatang panjang,berbuah banyak tetapi masak secara tidak serempak,satu buah berisi 3-4 biji. Di daerah-daerah tertentu jenis kacang tanah yang berumur panjang ini sering di manfaatkan sebagai makanan ternak.
b.      Kacang tanah berumur pendek
Umur kacang tanah jenis ini kurang lebih hanya 3-4 bulan. Kacang tanah yang berumur pendek dibedakan ke dalam tiga kelompok,yaitu:
1)      Jenis kacang tanah yang bijinya berkulit ari merah tua
Buah kacang tanah ini besar dan berbiji 1-3 butir. Kacang tanah yang termasuk golongan ini adalah kacang Palembang,kacang afrika. Golongan kacang ini tidak di sukai orang karena hasilnya kurang memuaskan.

2)      Jenis kacang tanah yang bijinya berkulit ari merah muda
Hasil kacang tanah jenis ini banyak;rata-rata 1 buah polong berbiji 1-2 butir. Kacang tanah yng termasuk jenis ini adalah kacang holle,kacang tular,kacang waspada dan kacang schwars.

3)      Jenis kacang tanah yang bijinya berkulit ari merah jambu dan buahnya kecil
Pada umumnya jenis kacang ini mempunyai cirri-ciri berbuah berbiji satu,enak rasanya,hasilnya tidak begitu banyak. Kacang ini memiliki berbagai jenis,diantaranya kacang tanah jenis gajah (100 hari),kacang tanah jenis macan (100 hari),kacang tanah jenis banteng (100 hari). Kacang tanah jenis ini sekarang banyak ditaman di daerah Purwodadi.

D. Varietas Kacang Tanah         
1. Varietas Gajah
Nama                           :           gajah
Nomor induk               :           61
Hasil rata-rata              :           1.6-1.8 ton/ha (hektar)
Warna batang              :           hijau
Warna daun                 :           hijau
Warna bunga               :           kuning
Warna biji                    :           merah muda
Tipe tumbuh                :           tegak
Umur berbunga           :           30 hari
Umur batang               :           100 hari
Sifat                            :           - tahan penyakit layu

-          peka terhadap penyakit karat dan bercak daun
-          rendemen biji dari polong 60-70



2.Varietas Kijang
Nama                           :           kijang
Nomor induk               :           86
Hasil rata-rata              :           1.5-1.8 ton/ha
Warna batang              :           hijau
Warna daun                 :           hijau
Warna bunga               :           kuning
Warna ginofora           :           ungu
Warna biji                    :           merah muda
Tipe tumbuh                :           tegak
Umur berbunga           :           30 hari
Umur batang               :           100 hari
Sifat                            :           -    tahan penyakit layu
-          peka terhadap penyakit karat dan bercak daun
-          rendemen biji 60-70

3.Varietas macan
Nama                           :           macan
Nomor induk               :           62
Hasil rata-rata              :           1.5-1.8 ton/ha (hektar)
Warna batang              :           hijau
Warna daun                 :           hijau
Warna bunga               :           kuning
Warna ginofora           :           ungu
Warna biji                    :           merah muda
Tipe tumbuh                :           tegak
Umur berbunga           :           30 hari
Umur batang               :           100 hari
Sifat                            :           -tahan penyakit layu
                                                -peka terhadap penyakit karat dan bercak daun
                                                -rendemen biji 60-70

4.Varietas Banteng
Nama                           :           banteng
Nomor induk               :           68
Hasil rata-rata              :           1.5-1.8 ton/ha (hektar)
Warna batang              :           hijau
Warna daun                 :           hijau
Warna bunga               :           kuning
Warna ginofora           :           ungu
Warna biji                    :           merah  muda
Tipe tumbuh                :           tegak  
Umur berbunga           :           30 hari
Umur batang               :           100 hari
Sifat                            :           -tahan penyakit layu
                                                -peka terhadap penyakit karat dan bercak daun
                                                -rendemen biji 60-70  dan jumlah cabang 4
5.Varietas Rusa
Nama                           :           rusa
Hasil kering                 :           1,9 ton/ha
Warna batang              :           hijau
Pangkal batang            :           ungu
Warna daun                 :           hijau tua
Warna bunga               :           kuning
Warna ginofora           :           ungu
Warna kulit biji           :           ungu
Tipe tumbuh                :           tegak
Umur berbunga           :           27-31 hari
Umur panen                :           100-110 hari
Sifat                            :           tahan penyakit layu,karat,dan bercak daun

6.Varietas Anoa
Nama                           :           anoa
Hasil kering                 :           1,8 ton/ha
Warna batang              :           hijau
Pangkal batang            :           hijau
Warna daun                 :           hijau
Warna bunga               :           kuning
Warna ginofora           :           ungu
Warna kulit biji           :           ungu
Tipe tumbuh                :           tegak
Umur berbunga           :           27-31 hari
Umur panen                :           100-110 hari
Sifat                            :           tahan penyakit layu,karat,dan bercak daun

7.Varietas Tapir
Nama                           :           tapir
Hasil kering                 :           1,8-2,0 ton/ha
Warna bunga               :           kuning muda
Warna biji                    :           merah
Tipe tumbuh                :           tegak
Umur berbunga           :           28-30 hari
Umur panen                :           95-100 hari
Polong                         :           lukisan jarring agak nyata
Sifat                            :           -tahan terhadap penyakit layu,bakteri
                                                -peka penyakit karat

8.Varietas Pelanduk
Nama                           :           pelanduk
Asal                             :           kijang x VBI
Hasil kering                 :           1,9-2,0 ton/ha
Warna bunga               :           kuning muda
Warna biji                    :           merah
Tipe tumbuh                :           tegak
Umur berbunga           :           28-30 hari
Umur panen                :           95-100 hari
Polong                         :           lukisan jarring agak nyata
Sifat                            :           -tahan penyakit layu bakteri
                                                -peka penyakit karat daun, dan virus belang

9.Varietas Tupai
Nama                           :           tupai
Hasil kering                 :           1,8-2.0 ton/ha
Warna bunga               :           kuning muda
Warna biji                    :           merah
Tipe tumbuh                :           tegak
Umur berbunga           :           28-30 hari
Umur panen                :           95-100 hari
Polong                         :           lukisan jaring agak nyata
Sifat                            :           -tahan penyakit layu bakteri
                                                -peka penyakit karat daun,dan virus belang
10.Varietas Kelinci
Nama                           :           kelinci
Hasil kering                 :           1,2 ton/ha
Warna bunga               :           kuning
Tipe tumbuh                :           tegak
Umur berbunga           :           24-29 hari
Umur panen                :           89-97 hari
Polong                         :           berpinggang
Sifat                            :           -agak tahan penyakit layu
                                                -peka penyakit bercak daun,dan virus belang
(Sumber:Ditjen Pertanian Tanaman Pangan)




BAB III
TEKNIK BUDIDAYA TANAMAN KACANG     
Untuk mendapatkan hasil panen yang memuaskan,para petani tidak hanya perlu memperhatikan pemilihan tempat dan waktu tanam,tetapi juga harus memperhatikan persyaratan tumbuh,pembibitan,pengolahan tanah,pemberian pupuk,pengairan,dan penyiangan.
A. Syarat Tumbuh
1. Jenis tanah yang sesuai untuk menanam kacang tanah
Tanaman kacang tanah (Arachis Hypogaea)  memerlukan tanah yang strukturnya ringan, berdrainase baik, dan cukup unsur hara NPK, Ca dan unsur mikro. Tanah yang bertekstur lempung-berpasir, pasir-berlempung sangat cocok untuk kacang tanah.
Tingkat kemasaman tanah yang optimal untuk pertumbuhan kacang tanah (Arachis Hypogaea)  adalah  antara pH = 6 hingga 6,5. Kacang tanah termasuk tanaman yang paling toleran terhadap tanah masam dibandingkan tanaman yang lainnya yang termasuk polong-polngan.
Tanaman kacang tanah (Arachis Hypogaea) mampu hidup pada tanah yang kurang subur, sedikit masam, dan juga agak kering. Oleh karena itu kacang tanah mempunyai daerah adaptasi yang cukup luas.
2. Iklim yang sesuai untuk tanaman kacang tanah
Kacang tanah (Arachis Hypogaea L) memerlukan iklim yang lebih panas dibandingkan tanaman kedelai atau jagung. Suhu harian antara 25 hingga 350C tanaman kacang tanah tumbuh lambat, umurnya lebih lama, dan hasilnya kurang .
Kelembaban udara yang tinggi (lebih dari 80%) kurang menguntungkan bagi pertumbuhan kacang tanah (Arachis Hypogaea), karena akan memberikan lingkungan yang sangat baik bagi pertumbuhan penyakit bercak daun dan karat. Tanah yang terlalu lembap di samping menghambat pertumbuhan tanaman, juga mendorong pertumbuhan cendawan pembusuk akar.
Tanaman kacang tanah (Arachis Hypogaea L) termasuk tanaman strata A, yakni tanaman yang memerlukan sinar matahari penuh (100 %). Adanya naungan yang menghalangi sinar matahari lebih dari 30% akan menurunkan hasil. Tanaman yang ternaungi tumbuh memanjang batangnya lemah, bunga dan polong yang terbentuk sangat sedikit.

B. Pembibitan
1. Penyediaan Benih
Penyediaan benih dimaksudkan untuk memperoleh bibit tanaman kacang yang memiliki pertumbuhan vegetative yang baik dan berproduksi tinggi. Benih-benih yang di pilih harus benih yang unggul serta tidak terkena hama dan penyakit.
Adapun pemilihan benih itu tidak dapat dilakukan sebelum tanaman kacang itu dipungut atau pada waktu kacang tanah masih berada di kebun. Pemilihan baru bisa dilakukan setelah kacang itu berada di tempat penjemuran.
Syarat-syarat benih/bibit kacang tanah yang baik adalah sebagai berikut.
a. Berasal dari tanaman yang baru dan varietas yang unggul.
b. Daya tumbuh yang tinggi (lebih dari 90 ) dan sehat.
c. Kulit benih mengkilap,tidak keriput dan cacat.
d. Murni atau tidak tercampur dengan varietas lain.
e. Kadar air benih berkisar 9-12
f. Polongnya kelihatan tua benar.
g. Bila dikocak-kocak,polong akan berbunyi.
h. Kulit buah kering dan keras dan tak mudah terkelupas.
i. Urat-urat polong kelihatan nyata,dan apabila polong ditekan mudah pecah.
j. Polong dalam keadaan utuh,tidak pecah dan tidak berkeriput.
k. Kulit arinya tipis dan mengkilap,berwarna merah muda atau kemerah-merahan.
l. Pada dinding polong bagian dalam terlihat titik kehitam-hitaman/coklat.
m. Biji berbentuk oval seperti telur, dan rata.
n. Polong berisi lebih dari dua biji.
o. Benih berasal dari tanaman sehat,bebas hama dan penyakit,kualitas bijinya baik dan mempunyai kemurnian tinggi,sehingga dapat berkecambah cepat dan merata.
p. Dipanen tepat pada waktunya (sudah cukup tua),polong tidak pecah,pengolahan hasil dan pengupasan benih dilakukan dengan baik.
q. Mempunyai hasil tinggi dan berumur genjah.

2. Persiapan Benih
Untuk penyimpanan, benih kacang tanah disimpam dalam bentuk polong kering tanpa dikupas,  hal itu dikarenakan kacang tanah tidak mempunyai masa dormansi sehingga mudah tumbuh jika terlambat dipanen ataupun terkena air.  Benih yang ditanam harus dipilih atau disortir yang memiliki kualitas yang baik, yaitu varietas yang unggul, benih tanaman baru, daya tumbuh tinggi( lebihdari 90%), kulit benih mengkilat, tidak keriput dan cacat, tidak terbelah, bebas hama dan penyakit, dan kadar air dalam benih berkisar antara 9-12%.  Jumlah benih yang dibutuhkan dalam penanaman dapat dihitung dengan cara mengetahui terlebih dahulu daya kecambah atau daya tumbuh dari benih tersebut, sehingga jika daya tumbuh sudah diketahui, kita sudah dapat memperkirakan dan menghitung jumlah benih yang diperlukan untuk ditanam.

3. Penyeleksian Bibit Unggul
Seleksi adalah pemilihan sifat suatu makhluk sesuai dengan sifat yang diinginkan manusia. Sifat yang diinginkan manusia berbeda-beda sesuai dengan tujuannya, misalnya sebagai berikut :
1).    Untuk tanaman hias, dipilih yang memiliki daun, bunga, atau bentuk tumbuhan yang menarik.
2).    Untuk tanaman pangan dipilih yang produksinya tinggi, enak rasanya, dan tahan penyakit.
3).    Untuk dewan pedaging, dipilih yang pertumbuhan tumbuhannya tepat dan mutu dagingnya baik.
Memilih bibit unggul dengan seleksi Fenotipe sudah dilakukan manusia sejak lama. Misalnya pada waktu petani akan menanam biji kacang tanah, petani memilih biji kacang tanah yang besar dan tidak keriput. Hal ini dilakukan dengan harapan akan diperoleh biji kacang tanah yang besar dan tidak keriput pula.
Apabila ingin memilih bibit kacang tanah, bibit tersebut dimasukkan dalam air. Kemudian, biji kacang tanah yang tenggelam digunakan sebagai bibit. Ada juga yang mengadakan seleksi bibit dengan memilih bibit yang besar-besar, dengan harapan biji yang dihasilkan oleh tanaman baru juga berukuran besar. 
Dalam menyeleksi bibit unggul kacang tanah ,Varietas unggul yang dianjurkan antara lain : Gajah, Macan, Banteng, Tapir, Kelinci dan Mahesa. Varietas-varietas ini tahan terhadap penyakit layu, karat dan bercak daun. Varietas lainnya yang sangat digemari oleh para petani di NTB adalah varietas lokal setempat.
Bibit unggul adalah bibit tumbuhan atau hewan yang memiliki sifat-sifat yang baik apabila dibandingkan dengan tumbuhan atau hewan jenis lainnya. Ciri-ciri hewan atau tumbuhan yang unggul antara lain tahan terhadap penyakit, produktivitasnya tinggi dan mutu atau kualitas produksinya baik. Ketersediaan bibit unggul tanaman pertanian dan bibit unggul hewan ternak akan meningkatkan produksi pangan. Adapun syarat-syarat benih yang baik antara lain :
  1. Berasal dari varietas unggul
  2. Kemurnian varietas dan fisik tinggi
  3. Bebas dari hama dan penyakit
4. Tahap Pengolahan Bibit Kacang Tanah
Pengolahan bibit kacang tanah dilakukan saat panen,  Panen dilakukan apabila tanaman sudah cukup tua, tandanya kulit polong mengeras, bagian dalam berwarna cokelat kehitam-hitaman, biji berisi penuh dan kulitnya tipis, daun mengering dan gugur, dan bila polong ditekan dengan tangan mudah pecah pada bagian ujungnya.
 Penanganan polong kering meliputi pembersihan kotoran-kotoran tanah atau benda lain, sortasi dan seleksi polong-polong yang tua, berisi, mulus dan sehat untuk dipisahkan dari polong keriput, rusak dan bercendawan.  Pengujian benih di laboratorium dengan mengacu kepada standar benih berlabel (bersertifikat).Pencantuman label pada container benih yang lulus uji laboratorium. Masa berlaku label tergantung pada kadar air benih. Bila kadar air benih 12 %, masa berlakunya maksimum tiga bulan. Bila kadar air benih 9%, masa berlakunya lima bulan.Penyimpanan benih kacang tanah berupa polong dapat menggunakan karung goni, kaleng minyak tanah, atau drum yang tertutup rapat. Karung benih disimpan di gudang penyimpanan dengan cara disusun dan diberi alas, atau di atas rak-rak agar sirkulasi udaranya baik dan terhindar dari kelembapan lantai, sehingga daya simpan benih relatif lama.

C. Pengolahan Tanah
Pengolahan tanah merupakan salah satu kegiatan membalikkan tanah dengan cara mekanik maupun manual sehingga dapat menciptakan suasana tanah yang gembur (memiliki tekstur yang relative halus) dan memudahkan dalam proses penanaman tanaman serta menguraikan endapan-endapan sisa pemupukan dari penanaman sebelumnya. Untuk kegiatan konservasi tanah dan air dilakukan pengolahan lahan yang relative sedikit atau sesuai dengan kebutuhan dari setiap tanaman sehingga tidak menimbulkan kerusakan bagi tanah dan air. Tujuan dari pengolahan tanah ini sebagai  penopang kehidupan tanaman yang dibudidayakan dan perbaikan sifat fisik tanah serta pemberantasan tanaman yang tidak diinginkan (gulma) (Muzzakir, 2010).
Manfaat dari pengolahan tanah ini adalah sebagai kegiatan yang membalikkan tanah untuk penguraiaan endapan-endapan bahan pupuk yang tidak dapat dimanfaatkan oleh tanaman sebelumnya sehingga mengurai ke udara dan dapat dimanfaatkan oleh tanaman yang akan dibudidayakan, pembersihan dari tanaman yang tidak diinginkan (gulma) sehingga gulma tersebut dapat mati dan tertimbun dalam tanah yang akhirnya dapat bermanfaat sebagai pupuk organic yang akan memperbaiki kondisi dalam tanah dan memudahkan dalam proses penanaman bibit karena tanah yang telah dilakukan pengolahan tanah memiliki tekstur yang relative gembur sehingga dapat membantu tanaman dalam proses pertumbuhan dan membantu akar tanaman dalam mencari air dan mineral yang dibutukkan oleh tanaman. Sedangkan untuk kerugian dari pengolahan tanah adalah dapat memudahkan untuk erosi karena perubahan tekstur sehingga tanah mudah tererosi dan menumbuhsuburkan gulma karena jika tanah yang banyak menumbuhkan gulma jika gulmanya tidak dihilangi atau dicabut maka akan tumbuh kembali jika langsung dibenamkan dalam tanah.
Untuk proses pengolahan tanah yang harus diperhatikan adalah tanaman yang digunakan dan sifat fisik dari tanah tersebut. Tanaman yang digunakan dalam pengolahan tanah perlu diperhatikan karena setiap tanaman untuk tumbuh dan berkembang memiliki perbedaan dalam kedalam tanah yang akan diolah secara mekanik contohnya saja pada tanaman kacang tanah memiliki kedalam bajak tanah atau pengolahan lahan sedalam 20-30 cm. untuk sifat fisik dari tanah perlu diperhatikan karena pada pengolahan tanah adalah cara untuk membuka tanah jika tanah yang memiliki sifat fisiknya gembur maka pengolahan tanah tidak perlu dilakukan ataupun digunakan proses pengolahan tanah dan jika tanah memiliki sifat fisik yang keras maka tanah tersebut perlu dilakukan pengolahan tanah.
Macam-macam dari pengolahan tanah dapat dibagi menjadi 2 yaitu Pengolahan tanah dalam bentuk larikan memotong lereng atau dengan mencangkul sepanjang larikan untuk memudahkan penanaman dan tanpa olah tanah adalah sistem di mana permukaan tanah hanya dibersihkan dari gulma baik secara manual maupun dengan menggunakan herbisida (Muzzaki, 2010). Untuk pengolahan tanah dalam bentuk larikan memotong tersebut dapat didasarkan kedalaman air tanag yang terdapat didalam tanah yaitu terdapat sumber air yang dalam biasanya hal tersebut dilakukan pada tanah kering yang sulit mendapatkan air tanah yang hanya mengandalkan hujan yang bertujuan untuk menampung air sebanyak munggkin didaerah sekitar bedengan atau areal penanaman sedangkan untuk tanpa olah tanah digunakan berdasarkan kedalam air yang ada karena sisitem olah tanah ini berada pada lahan yang melimpah air seperti tanah gambut.
Pada tanaman kacang tanah dilakukan pengolahan tanah dengan kedalam 20-30 cm untuk mendukung pertumbuhan optimum kacang tanah yang menggunakan sistem bedengan dengan ukuran bedengan 10-20 m atau dapat juga 2-10 m. Untuk tanaman kacang tanah pengolahan tanah dilakukan dengan cara manual seperti pencangkulan dengan menggunakan tenaga manusia. Untuk penggunaan tenaga mesin tidak dilakukan karena dapat menimbulkan dampak negative pada tanah terutama sifat fisik seperti kadar air tanah, Bulk Density, dan ketahanan tanah dalam penetrasi dari luar sedangkan pada kacang tanah dapat berakibat jumlah polong semakin sedikit, dan berat polong semakin ringan (Iqbal, dkk, 2008).

1. Pengolahan tanah ringan
Pengolahan tanah ringan cukup dilakukan dengan membajak dan menggaru satu kali jika diperlukan. Apabila ada tempat yang tidak dapat dibajak,maka tanah tersebut harus dicangkul. Jika saat menggaru masih didapat sisa-sisa tanaman padi/jerami,dengan serta merta tanaman ini dibenamkan dalam tanah dengan cangkul.
Pada lahan yang keadaan tanahnya ringan ini,saluran air cukup dibuat pada bagian tepi petak saja. Saluran ini dibuat sebelum atau sesudah penggaruan. Pengolahan tanah semacam ini tidak memerlukan terlalu banyak air.
2. Pengolahan tanah berat
Pengolahan lahan yang memiliki kondisi tanah berat pada awal mula dilakukan dengan cara membajak. Setelah perbaikan pertama selesai,kemudian baru dibuat saluran air. Pembuatan saluran air ini diusahakan dengan pengendalian tanah dari tempat yang tinggi membujur ke tempat yang rendah.
Pengolahan tanah dilakukan dengan alat cangkul,luku atau teraktor sedalam 20-30 cm. Penggalian tanah menurun ini dimaksudkan untuk mempermudah pembasahan tanah,memperlancar aliran air dan menghindari dari adanya penggenangan di sekitar bedengan. Setelah pembuatan saluran ini selesai dan kondisi tanah sudah cukup kering,kemudian pekerjaan dilanjutkan dengan penggaruan. Penggaruan ini dimaksudkan untuk menghancurkan gumpalan-gumpalan tanah dan sekaligus meratakannya.
Apabila pada saat itu masih terdapat gumpalan tanah yang tidak dapat dihancurkan oleh garu,maka gumpalan tadi dapat dihancurkan dengan cangkul,sehingga tanah betul-betul bisa menjadi gembur,proses pergantian udara dapat lancer,sehingga jumlah partikel-partikel seperti unsur N akan lebih banyak. Di samping itu,bakal cukup buah bisa menembus lapisan tanah dengan mudah dan perkecambahan serta pembesaran polong pun lebih cepat tanpa mengalami kesulitan.
Di dalam rangka pengolahan tanah ini, setelah tanah dibajak dan dicangkul pada tahapan yang pertama,hasil pengolahan yang masih berupa bongkah-bongkah besar sebaliknya dibiarkan terlebih dahulu selama kurang lebih 3 hari sampai keadaan tanah itu benar-benar bersenyawa dengan udara. Selanjutnya pencangkulan ulang dilakukan untuk membuat tanah yang dalam bongkah-bongkah besar tadi menjadi tanah remah,kemudian lahan didiamkan kembali selama 3 hari agar tanah terangin-angin kembali dan memperoleh pancaran sinar matahari yang cukup. Apabila di dalam tanah terdapat jasad renik yang merugikan seperti spora,akar,larva ulat tanah,dan lain-lain,maka jasad renik itu akan binasa karena panas sinar matahari.
Pada tanah yang subur,pengolahan tanahnya sebaiknya dilakukan 7-10 hari sebelun penanaman, tetapi pada tanah yang kurang baik dan asam atau basa,tidaklah cukup hanya dilakukan pemupukan. Keadaan Ph mesti di netralkan dengan memberikan kapur dolomite atau sejenisnya. Pemberian kapur ini dilakukan kira-kira 1-2 bulan sebelum penanaman, agar kapur memberikan reaksi terhadap tanah dengan baik.
3. Pengolahan lahan kering bekas tanaman tebu.tembakau, dan tanah kering
            Pengolahan tanah kering bekas tanaman tebu,tembakau,atau bekas tanaman palawija yang lain ,untuk menanam kacang tanah sangatlah sederhana. Lahan cukup dilubangi dengan cangkul,selanjutnya benih langsung bisa ditanam. Penanaman dimulai pada saat sebelum tanaman lama di panen. Hal ini dimaksudkan agar pada waktu kacang tanah itu tumbuh, tanaman lama sudah di panen.     


4. Pengolahan lahan bekas tanaman padi (Tanah Basah)
Setelah pemungutan padi selesai dilakukan,tanah harus dikeringkan terlebih dahulu,kemudian semua jerami dan rerumputan dibabat dan dibersihkan karena perakaran karena perakaran kacang tanah dangkal.Tanah yang sudah mulai kering diupayakan untuk diolah seperlunya saja,agar tanah subur kembali. Tanah bekas tanaman padi pada umumnya banyak mengandung unsure hara. Oleh karena itu pemupukan pada tahap awal dapat dikesampingkan.
Telah dijelaskan dimuka bahwa kacang tanah dapat ditanam pada tanah yang ringan sampai tanah yang berat. Pada prinsipnya bahwa pengolahan macam-macam tanah ini sama,namun masing-masing perlu ditangani secara tersendiri. Pada umumnya penggarapan tanah dilakukan dengan bantuan alat-alat pertanian,seperti bajak dan cangkul.

D. Cara Menanam Kacang Tanah
Menanam benih kacang tanah dapat dilakukan setelah pengolahan tanah selesai dan lahan betul-betul siap ditanami. Sebelum benih ditanam, berikut ini adalah hal yang perlu diperhatikan :
1.      Alat yang diperlukan untuk menanam benih;
2.      Kesehatan dan daya tumbuh benih;
3.      Jarak tanam dan jumlah benih.
Di samping itu,sehari sebelum di tanam sebaiknya dijemur terlebih dahulu,selama 2-3 jam. Penjemuran ini bertujuan agar ketika ditanam,proses pengambilan air dari dalam tanahnya lebih mudah,sehingga merangsang kecepatan pertumbuhan. Dengan penjemuran ini dapat diharapkan pula bahwa cendawan yang menempel pada biji akan mati.
Benih yang baik akan menghasilkan tanaman yang sehat,cukup tua,bebas hama dan penyakit,daya tumbuhnya tinggi dan berasal dari varietas unggul. Pilih benih yang bai,agar benih dapat berkecambah dengan cepat dan serempak,benih direndam dalam larutan POC NASA (1-2 cc/liter air) selama  0,5 - 1 jam.
Umumnya benih yang sudah tua memiliki daya tumbuh diatas 90 . Untuk melindungi benih dari penyakit dan serangan semut,pengobatan dengan fungisida sebelum di tanam sangat dianjurkan. Pola tanam memperhatikan musim dan curah hujan. Pada tanah yang subur,benih kacang tanah ditanam dengan jarak tanam 40x15 cm,30x20 cm,atau 20x20 cm. lubang tanamnya dibuat sedalam 3 cm dengan cara ditugal. Masukkan benih 1 atau 2 butir ke dalam lubang tanam dengan tanah tipis lalu ditutup dengan tanah yang halus. Waktu tanam yang paling baik di lahan kering pada awal musim hujan, dilahan sawah dapat dilakukan pada bulan April-Juni (palawija I) atau bulan Juli-September (palawija II).

E. Pemupukan
Pemupukan merupakan kegiatan yang dilakukan untuk menambah kebutuhan unsur hara dalam tanah dengan cara pemberian senyawa dari luar sehingga dapat memenuhi kebutuhan unsur hara bagi tanaman dan meningkatkan produksi tanaman tersebut. Pemupukan dapat dibagi menjadi 2 macam jenis menurut pembentukannya yaitu pupuk organic dan pupuk anorganik (Nurwardani, 2008). Nurtisi merupakan komponen atau subtansi baik organic maupun anorganik yang dibutuhkan oleh organisme untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan tubuh tanaman tersebut. Pupuk organic merupakan pupuk yang berasal dari sisa-sisa tanaman atau organisme lain yang mati yang mengalami proses dekomposisi oleh bantuan mikroorganisme. Pupuk anorganik merupakan pupuk yang dihasilkan dari proses senyawa kimia buatan manusia yang sekarang banyak digunakan oleh petani. Tujuan pemupukan yaitu menambah kandungan unsur hara yang ada dalam tanah sesuai kebutuhan tanaman untuk tumbuh dan berkembang sehingga dapat meningkatkan produksi tanaman tersebut.
Pemupukan memiliki beberapa manfaat dan kerugian. Manfaat dari pemupukan adalah meningkatkan ketersediaan unsur hara yang ada dalam tanah, dapat memperbaiki sifat kimia dan fisik tanah, sebagai bahan makanan bagi mikroorganisme tanah dan lain-lain. Untuk kerugian dari pemupukan yaitu dapat bersifat racun bagi tanaman karena kelebihan pupuk yang digunakan, menghasilkan senyawa yang tidak dapat digunakan oleh tanaman dan lain-lain.
Usaha dalam meningkatkan produksi tanaman salah satunya dengan cara pemupukan untuk menambahkan unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman. Faktor-fakto yang perlu diperhatikan dalam proses pemupukan adalah faktor iklim, tanaman dan sifat tanah yang akan dipupuk. Faktor iklim yang perlu diperhatikan adalah curah hujan karena curah hujan ini menentukan kebutuhan pupuk yang akan masuk dan dapat terserap oleh tanah serta digunakan oleh tanaman dalam proses pertumbuhannya. Faktor tanaman perlu perhatian khusus karena pada hakikatnya kebutuhan pupuk pada setiap tanaman berbeda sehingga dapat menentukan efisiensi biaya dan kebutuhan pupuk dalam satu hektar pertanaman. Faktor tanah juga dapat menentukan kebutuhan pupuk yang digunakan jika tanah yang memiliki jenis banyak mengandung unsur hara maka pemupukan tidak disarankan karena jika ditambahkan pupuk maka akan bersifat racun bagi tanaman yang akan dibudidayakan dan sebalikknya begitu.
Cara pemupukan dibagi menjadi 2 dilihat dari cara inputnya yaitu cara pemupukan lewat akar dan cara pemupukan lewat daun. Untuk cara pemupukan lewat akar merupakan salah satu kegiatan yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan unsur hara bagi tanaman melalui akar yang ada dalam tanah. Cara ini dapat dibagi sebagai berikut: disebar (broad casting), ditempatkan di antara larikan atau barisan, ditempatkan dalam lubang. Sedangkan untuk cara pemupukan lewat daun merupakan cara penambahan nutrisi bagi tanaman yang dibutuhkan oleh tanaman melalui daun tanaman yang diserap oleh pori-pori daun tersebut.
Untuk tanaman kacang tanah awal dalam budidaya tanaman ini dilakukan pengapuran. Pengapuran dilakukan terhadap tanah-tanah yang memiliki pH yang rendah. Pengapuran ini dilakukan untuk menaikkan pH tanah, terutama pada lahan yang bersifat sangat masam, perlu dilakukan pengapuran. Dosis yang biasa digunakan untuk pengapuran pada saat pembajakan adalah 1-2,5 ton/ha dicampurkan dan diaduk hingga merata. Pengapuran ini sebaiknya dilakukan 1 bulan sebelum tanam.
Pemberian pupuk hayati MiG-6PLUS saat pratanam (3 hari sebelum tanam).pemberian pupuk hayati MiG-6PLUS dilakukan dengan cara di semprot atau disiramkan secara merata pada permukaan lahan, dosis yang dibutuhkan adalah 2 liter per hektar. Pada lahan kering, aplikasi MiG-6PLUS sebaiknya dilakukan pada sore hari.
Pemupukan pada tanaman kacang tanah ini digunakan jenis dan dosis pupuk setiap hektar yang dianjurkan adalah Urea=60–90 kg ditambah TSP=60–90 kg ditambah KCl=50 kg. Semua dosis pupuk diberikan pada saat tanam. Pupuk dimasukkan di kanan dan kiri lubang tugal dan tugal dibuat kira-kira 3 cm (Batavia reload, 2012).
Khusus untuk kacang tanah,kebanyakan petani tidak melakukan pemupukan. Untuk ngatur kebutuhan air,pemeliharaan lahan,dan bibit unggul. Kacang tanah dapat menghisap zat-zat makanan dari tanah dengan tingkat kesuburan yang rendah, sehingga dapat menguruskan tanah untuk tanaman berikutnya. Dalam beberapa hal, tanaman kacang tanah itu dipupuk secara tidak langsung maupun langsung.
AAK. 1999. Kacang Tanah. Yogyakarta: Kanisius.

1. Jenis-jenis pupuk
Ada berbagai jenis pupuk organik yang digunakan para petani di lapangan. Secara umum pupuk organik dibedakan berdasarkan bentuk dan bahan penyusunnya. Dilihat dari segi bentuk, terdapat pupuk organik cair dan padat. Sedangkan dilihat dari bahan penyusunnya terdapat pupuk hijau, pupuk kandang dan pupuk kompos.

a. Pupuk hijau
Pupuk hijau merupakan pupuk yang berasal dari pelapukan tanaman, baik tanaman sisa panen maupun tanaman yang sengaja ditanam untuk diambil hijauannya. Tanaman yang biasa digunakan untuk pupuk hijau diantaranya dari jenis leguminosa (kacang-kacangan) dan tanaman air (azola). Jenis tanaman ini dipilih karena memiliki kandungan hara, khususnya nitrogen, yang tinggi serta cepat terurai dalam tanah.
Pengaplikasian pupuk hijau bisa langsung dibenamkan kedalam tanah atau melalui proses pengomposan. Di lahan tegalan atau lahan kering, para petani biasa menanam leguminos, seperti ki hujan, sebagai pagar kebun. Di saat-saat tertentu tanaman pagar tersebut dipangkas untuk diambil hijauannya. Hijauan dari tanaman leguminosa bisa langsung diaplikasikan pada tanah sebagai pupuk. Sementara itu, di lahan sawah para petani biasa menggunakan azola sebagai pupuk hijau. Azola merupakan tanaman pakis air yang banyak tumbuh secara liar di sawah. Tanaman ini hidup di lahan yang banyak mengandung air. Azola bisa langsung digunakan sebagai pupuk dengan cara dibenamkan kedalam tanah pada saat pengolahan lahan.
b. Pupuk kandang
Pupuk kandang adalah pupuk yang berasal dari kotoran hewan seperti unggas, sapi, kerbau dan kambing. Secara umum pupuk kandang dibedakan berdasarkan kotoran hewan yang kencing dan tidak kencing. Contoh hewan yang kencing adalah sapi, kambing dan kerbau. Hewan yang tidak kencing kebanyakan dari jenis unggas seperti ayam, itik dan bebek.
Karateristik kotoran hewan yang kencing waktu penguraiannya relatif lebih lama, kandungan nitrogen lebih rendah, namun kaya akan fosfor dan kalium. Pupuk kandang jenis ini cocok digunakan pada tanaman yang diambil buah atau bijinya seperti mentimun, kacang-kacangan, dan tanaman buah. Sedangkan karakteristik kotoran hewan yang tidak kencing waktu penguraiannya lebih cepat, kandungan nitrogen tinggi, namun kurang kaya fospor dan kalium. Pupuk kandang jenis ini cocok diterapkan untuk tanaman sayur daun seperti selada, bayam dan kangkung.
Pupuk kandang banyak dipakai sebagai pupuk dasar tanaman karena ketersediaannya yang melimpah dan proses pembuatannya gampang. Pupuk kandang tidak memerlukan proses pembuatan yang panjang seperti kompos. Kotoran hewan cukup didiamkan sampai keadaannya kering dan matang sebelum diaplikasikan ke lahan.
c. Pupuk kompos                                    
Pupuk kompos adalah pupuk yang dihasilkan dari pelapukan bahan organik melalui proses biologis dengan bantuan organisme pengurai. Organisme pengurai atau dekomposer bisa berupa mikroorganisme ataupun makroorganisme. Mikroorganisme dekomposer bisa berupa bakteri, jamur atau kapang. Sedangkan makroorganisme dekomposer yang paling populer adalah cacing tanah. Dilihat dari proses pembuatannya, ada dua metode membuat pupuk kompos yaitu proses aerob (melibatkan udara) dan proses anaerob (tidak melibatkan udara).
Dewasa ini teknologi pengomposan sudah berkembang pesat. Berbagai varian dekomposer beserta metode pembuatannya banyak ditemukan. Sehingga pupuk kompos yang dihasilkan banyak ragamnya, misalnya pupuk bokashi, vermikompos, pupuk organik cair dan pupuk organik tablet. Pupuk kompos bisa dibuat dengan mudah, silahkan baca cara membuat kompos. Bahkan beberapa tipe pupuk kompos bisa dibuat sendiri dari limbah rumah tangga, seperti pupuk bokashi dan pupuk kompos takakura.
d. Pupuk hayati organik
Pupuk hayati merupakan pupuk yang terdiri dari organisme hidup yang memiliki kemampuan untuk meningkatkan kesuburan tanah dan menghasilkan nutrisi penting bagi tanaman. Dalam Peraturan Menteri Pertanian pupuk hayati tidak digolongkan sebagai pupuk organik melainkan sebagai pembenah tanah, lihat penjelasannya dalam pengertian pupuk hayati. Namun dalam penerapannya di lapangan seringkali dianggap sebagai pupuk organik.
Pupuk hayati bekerja tidak seperti pupuk organik biasa yang bisa langsung meningkatkan kesuburan tanah dengan menyediakan nutrisi untuk tanaman. Pupuk ini secara alami menyediakan nutrisi melalui proses gradual dengan cara memfikasi unsur N dari atmosfer, melarutkan fosfor dan mensintesis zat-zat lain yang dibutuhkan tanaman. Jadi, dengan pupuk hayati siklus penyuburan tanah akan berlangsung terus menerus dan secara berkelanjutan.
Pupuk hayati dibuat dengan mengisolasi bakteri-bakteri tertentu seperti Azotobacter choococum yang berfungsi mengikat unsur unusr N, Bacillus megaterium bakteri yang bisa melarutkan unsur P dan Bacillus mucilaginous yang bisa melarutkan unsur K. Mikroorganisme tersebut bisa didapatkan di tanah-tanah hutan, pegunungan atau sumber-sumber lain.
2. Proses Pemupukan          
Setelah kita melakukan proses penanaman bibit kacang tanah maka kita akan melakukan proses selanjutnya yaitu pemupukan. Pemupukan adalah salah satu proses dalam perawatan kacang tanah yang tadi telah disebutkan diatas. Untuk mengolah pupuk dalam bercocok tanam maka anda harus menggunakan perhitungan per hektar. Jangan sampai anda memberikan terlalu banyak pupuk karena hanya akan membunuh bibit kacang yang telah mulai tumbuh.
Pada saat anda ingin memberikan pupuk di tiap-tiap benih kacang maka ada dua proses yang harus anda lakukan, Proses yang pertama adalah pemberian pupuk dasar dan yang kedua adalah pupuk lanjutan. Pemberian pupuk ada yang pada saat benih di tanam untuk pupuk dasar dan pupuk lanjutan akan diberikan pada saat penyiraman benih kacang tanah. Jangan sampai salah mencampur pupuk karena pemberia pupuk yang benar juga menentukan kualiats kacang tersebut.
Anda pasti sudah pernah melihat pohon kacang yang memang tumbuhnya tidak akan ke atas tetapi lebih ke samping dan melebar seperti akan merambat. Itulah kegunaan dari pemeberian jarak tanam pada tiap-tiap bibit tadi. Anda juga harus berhti-hati terhadap yang namanya gulma karena akan menghambat pertumbuhan kacang. Anda perlu memberantas gulma perlahan ketika selama beberapa minggu pertumbuhannya sudah terlihat mengganggu. Minimal 2 minggu sekali anda harus membersihkannya.
Hal yang juga paling penting dalam cara budidaya kacang tanah adalah proses pengairan yang benar. Walaupun memang kondisi tanah tidak boleh dalam keadaan terlalu basah tetapi jangan pula sampai kondisi terlalu gersang dan kekurangan air. Setelah pengairan benar maka anda hanya perlu menunggu hasil panen saja. Kira-kira 100 hari setealah proses penanaman bibit kacang anda akan menuai hasil panen kacang tanah yang melimpah.

F. Pengairan
Pengairan merupakan salah satu kegiatan dalam produksi tanaman yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan air bagi tanaman karena air merupakan salah satu sumber kehidupan yang penting bagi setiap makhluk hidup. Setiap tubuh makhluk hidup 80% disusun oleh air. Dalam pertanian pengairan digunakan untuk membantu pupuk larut dan berubah menjadi ion yang dapat dimanfaatkan oleh tanaman dan membantu tanaman dalam berbagai proses dalam tubuh tanaman tersebut.
Pengairan yang dilakukan oleh para petani memiliki beberapa manfaat seperti memudahkan pupuk yang digunakan larut dan segera digunakan oleh tanaman, membantu proses metabolisme dalam tubuh tanaman dan lain-lain (Santoso, dkk, 2007). Sedangkan untuk kerugian dari pengairan yaitu dapat membusukkan akar tanaman karena kelebihan air dan proses metabolisme dalam tubuh tanaman terhenti karena semua metabolisme dalam tanaman dibantu oleh air jika terhenti maka tanaman dapat layu dan pertumbuhannya dapat terganggu.
Faktor yang mempengaruhi dalam proses pengairan adalah faktor iklim, faktor tanaman dan faktor sifat tanah atau lahan. Faktor iklim pada proses pengairan sangat berpengaruh terutama curah hujan dan intensitas matahari. Curah hujan yang tinggi memiliki ketersedian air yang tinggi sedangkan curah hujan yang lebih rendah mempengaruhi ketersediaan air dalam tanah. Untuk intensitas matahari berpengaruh dalam hal evaporasi dari dalam tanah karena intensitas yang tinggi sehingga ketika intensita tinggi maka akan meningkatkan evaporasi dalam tanah. Faktor tanaman juga dapat berpengaruh dalam pengairan bagi tanaman, ada tanaman yang tidak tahan terhadap air da nada juga tanaman yang tahan terhadap air maka jika tanaman tersebut tidak digenangi akan mempengaruhi pertumbuhan tanaman tersebut. Faktor tanah berpengaruh terhadap ketersediaan air dalam tanah dan daya ikat tanah terhadap air.
Dalam pengairan tanaman dalam membantu produksi tanaman dilakukan bermacam-macam yang dapat dijelaskan sebagai berikut:
1.  Irigasi permukaan
Irigasi permukaan merupakan irigasi yang umu dilakukan oleh para petani yang mengandalkan aliran gravitasi. Jadi irigasi ini dilakukan secara bergantian pada lahan persawahan. Irigasi permukaan dapat dibagi beberapa jenis sebagai berikut:
a.  Irigasi genangan                                                                                           
Irigasi genangan dapat dicirikn dengan adanya petak sawah yang dilengkapi oleh saluran irigasi yang dibedakan oleh beberapa sistem yaitu aliran terus-menerus dan aliran terputus-putus.
b.  Irigasi alur
Irigasi ini dicirikan sebagai adanya saluran irigasi yang tedapat gundukan diantara saluraan irigasi yang lainnya. Alur dari sistem irigasi ini dialirkan air kedalam saluran yang telah dibuat berharap agar air meresap kedalam gundukan dn membasahi daerah perakaran.
c.   Irigasi surjan
Irigasi surjan ini dicirikan terdapat gundukan yang lebar sedangkan alurnya sendiri juga lebar dan pada gundukannya diusahakan untuk tanaman palawija sedangkan pada alurnya diusahakan tanaman padi sawah.
d.  Irigasi curah
Pada irigasi ini umumnya menggunakan sumber tenaga pompa untuk membentuk tetesan atau semprotan yang menyerupai tetesan air hujan ke lahan pertanian. Selain sisitem ini berguna sebagai sistem irigasi juga dapat berfungsi sebagai pencegahan pembekuan (untuk daerah suhu rendah) dan mengurangi terjadinya erosi serta dapat dipergunakan untuk pemupukan.
e.  Irigasi tetes
Sistem irigasi ini didefinisikan sebagai suatu sistem untuk memasok air dan unsur hara yang tersaring kedalam tanah melalui suatu pemancar untuk memenuhi kebutuhan air dan hara bagi tanaman yang dibudidayakan.

2.  Hidroponik
Hidroponik pada saat ini banyak dikembangkan tetapi masih banyak juga yang belum dikembangkan karena biaya yang digunakan mahal. Hidroponik merupakan pengrjaan atau pengelolaan air sebagai media tumbuh tanaman dan tempat mengambil unsur hara yang dibudidayakan tanpa menggunakan tanah sebagai tepat tumbuh tegaknya tanaman (Kusuma, dkk, 2010).
Pengairan dalam proses pertumbuhan kacang tanah digunakan sistem irigasi permukaan dengan tipe alur karena tanaman kacang tanah ini merupakan tanaman yang memiliki perakaran yang dangkal dan selalu menginginkan tanah yang lembab. Tanaman kacang tanah membutuhkan air pada saat berumur 3 minggu. Pengairan dilakukan dengan frekuensi yang berbeda-beda pada saat musim hujan dan musim kemarau. Pada saat musim kemarau digunakan pengairan dengan frekuensi 6-8 kali tetapi pada saat musim kemarau juga disesuaikan oleh dengan banyaknya hujan yang turun. Pengairan terhadap bedengan tanaman kacang tanah dapat dilakukan pada saat pagi hari sekitar jam 6 sampai jam 8 pagi hari atau dilakukan pada setelah jam 15 sore hari (AAK, 1999).
AAK. 1999. Kacang Tanah. Yogyakarta: Kanisius.

G. Penyiangan
Tanaman kacang tanah relative lambat baru terjadi penutupan permukaan tanah, penutupan tajuk baru terjadi setelah tanaman berumur sekitar 8 MST.  Oleh karena itu perlu melakukan penyiangan untuk menghindari persaingan dengan tanaman lain Maupun gulma.  Penyiangan dilakukan 2 kali, yakni pada umur 1 dan 6 minggu setelahn tanam.  Penyiangan dan pembumbunan ini dilakukan dengan hati hati agar tidak merusak bunga dan polong.  Gulma yang tumbuh setelah tanaman berumur lebih dari 10 MST tidak banyak mempengaruhi hasil.
Pembumbunan dilakukan bersamaan dengan penyiangan yang bertujuan untuk menutup bagian perakaran sehingga memudahkan serta mempercepat ginovor/sulur mencapai tanah. 
http://doniahmadi45.blogspot.com/2013/02/makalah-budidaya-kacang-tanah.html

H. Penyulaman
Penyulaman dilakukan apabila ada benih yang tidak tumbuh. Penyulaman dilakukan dengan membuat lubang tanam baru pada bekas lubang tanam terdahulu. Tujuan dari penyulaman ini adalah untuk mempertahankan populasi.ataupun penyulaman  dilakukan dengan maksud untuk mengganti bibit yang mati,atau tanaman yang tumbuh tidak normal.waktu penyulaman lebih cepat lebih baik,, yaitu sekitar 3 – 7 HST.
Sumber:
Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Bantul

Jalan KH. Wahid Hasyim 210 Palbapang Bantul 55713
Telp. 0274-367541
Bab IV
USAHA MENINGKATKAN PRODUKSI
Produksi tanaman kacang tanah dapat ditingkatkan dengan melakukan berbagai usaha. Lahan harus benar-benar dipersiapkan menjadi lahan yang subur,sehat dan siap tanam. Agar usaha peningkatan produksi kacang tanah ini bisa menjadi kenyataan maka haruslah selalu di perhatikan beberapa faktor yang berpengaruh terhadap kehidupan tanaman dan perkembangannya. Faktor-faktor penentu itu adalah musim tanam,keadaan struktur tanah ,bibit,serta jenis varietas tanaman.
A. Peningkatan Hasil Produksi
       Ada beberapa cara peningkatan hasil produksi yaitu dengan introduksi dan hibridisasi. Introduksi adalah suatu usaha meningkatkan produksi kacang tanah dengan cara memasukan varietas-varietas baru,terutama varietas-varietas yang sudah terbukti memberikan hasil yang baik. Hibridisasi adalah usaha meningkatkan produksi tanaman kacang dengan memunculkan varietas-varietas baru dari salah satu induk tahan terhadap penyakit layu dan yang menghasilkan produksi cukup tinggi.
1. Lahan yang cocok
Dalam memilih lahan yang cocok bagi tanaman kacang tanah,lahan bekas padi harus mendapat perhatian. Lahan bekas padi itu harus diolah sebaik mungkin agar tanah selalu dalam keadaan gembur,kelembaban cukup dan peredaran udara baik. Disamping itu,keadaan drainase harus selalu di perhatikan.
Sisa-sisa tanaman sebelumnya seperti;tonggak,jerami dan sesuatu yang tumbuh,seperti rerumputan,gulma, dan sebagainya,harus dibabat lalu dibenamkan dalam tanah dengan membalik permukaan tanah dengan cangkul sampai sisa-sisa tadi bisa terbenam.

2. Keadaan bibit
Karena terserang penyakit,bibit tanaman kacang tanah sering kali mengalami kerusakan dan bisa membawa kerugian besar bagi para petani. Adanya penyakit pada tanaman kacang tanah ini sangat dipengaruhi oleh sifat genetis dari induk kacang tanah. Sifat genetis ini menyebabkan bibit tanaman kacang tidak bisa tumbuh dengan sehat dan sempurna.
Untuk mengatasi masalah bibit yang mudah terkena penyakit ini, Lembaga Penelitian Benih di Bogor telah melakukan penelitian untuk menemukan varietas-varietas baru yang tahan terhadap hama dan penyakit. Jenis-jenis baru ini merupakan usaha perbaikan genetika tanaman kacang tanah,baik untuk masa sekarang maupun masa yang akan datang.
3. Pola pergiliran tanaman
Seperti tanaman pangan lain,usaha tanaman kacang tanah diharapkan dapat memberikan hasil produksi yang memuaskan.Untuk mencapai maksud tersebut,pola pergiliran tanaman kacang tanah merupakan factor yang penting dan tidak bisa diabaikan begitu saja. Kacang tanah memang berbeda dengan tanaman padi di sawah. Kacang tanah tidak bisa di tanam terus-menerus di tempat yang sama,asalkan lahan penanaman masih cukup air dan memenuhi persyaratan yang lain.
Saat yang baik untuk menanam kacang tanah adalah saat tanaman padi sawah usai. Akan tetapi harus selalu diperhatikan pedoman pergiliran tanaman yang ada. Untuk mengetahui lebih jelas,perhatikan bagan pergiliran tanaman berikut.
Lahan
Keadaan Air
Macam Tanaman
Bulan tanam
Panen
Sawah
Pengairan Teknis dan Semi Teknis
Padi dan Kacang Tanah
Januari,
Mei,
September
April
Agustus
September
Desember
Sawah Tadah Hujan
Tergantung pada hujan
Padi musim hujan,padi gogo kacang tanah
November,
April,
September
Maret/April
Juli/Agustus
Desember/Januari
Tegalan
Tergantung pada hujan
Padi gogo,kacang tanah,jagung
November/
Desember
Maret/April
Juli/Agustus
Maret
Juni/Juli
November

4.Cara peningkatan produksi
       Ada beberapa cara peningkatan hasil produksi yaitu dengan introduksi dan hibridisasi. Introduksi adalah suatu usaha meningkatkan produksi kacang tanah dengan cara memasukan varietas-varietas baru,terutama varietas-varietas yang sudah terbukti memberikan hasil yang baik. Hibridisasi adalah usaha meningkatkan produksi tanaman kacang dengan memunculkan varietas-varietas baru dari salah satu induk tahan terhadap penyakit layu dan yang menghasilkan produksi cukup tinggi.






                               


Bab V            
PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT

A.Hama
       Beberapa hama yang menyerang kacang tanah mempunyai sasaran penyerangan yang berbeda-beda.
1. Hama pada kacang tanah
a.        Kutu Aphis
Kutu Aphis berukuran 0,8 mm. Serangga ini berkembang biak dengan cepat secara partenogenesis dan siklus hidupnya berlangsung selama 6 hari. Serangga dewasa umumnya tidak bersayap, tetapi apabila kualitas pakan menurun atau ruang geraknya semakin menyempit, maka Aphis akan membentuk sayap untuk tujuan migrasi. Proses pembentukan sayap sudah terjadi sejak stadium nimfa.
Kacang tanah merupakan salah satu tanaman inang Aphis. Kehadiran Aphis di pertanaman kacang tanah terjadi mulai tanaman muncul di atas permukaan tanah sampai menjelang panen, Kutu ini lebih menyukai bagian tanaman yang muda, seperti pucuk dan tangkai daun muda, tetapi pada keadaan populasi tinggi dapat tersebar sampai ke bagian tanaman yang tua.
b.      Wereng Empoasca
Wereng Empoasca berwarna hijau kekuningan atau putih. Empoasca yang berwarna hijau kekuningan bersayap hijau pucat dan tarsi berwarna hijau, sedangkan Empoasca yang berwarna putih memiliki sayap depan dengan bercak merah. Imago Empoasca berukuran tubuh 2,5 mm, meletakkan telur di dalam mesofil daun.
Perkembangan telur hingga menjadi dewasa berlangsung 18-25 hari. Selain kacang tanah, Empoasca juga menyerang kedelai, kacang hijau, kacang tungggak, dan cabe. Serangan hama ini menyebabkan gejala menguning, terutama pada ujung daun.
c.       Tungau merah
Tidak kurang dari 100 jenis tanaman dapat menjadi tanaman inang tungau ini. Beberapa di antaranya adalah kedelai, ubi kayu, kapas, jeruk, tomat, dan papaya maupun kacang tanah.
d.      Pengorok daun
Selain menyerang kacang tanah, pengorok daun juga menyerang kedelai dan kacang tunggak. Akibat serangan hama ini, daun menjadi terlipat sepanjang tulang utama daun dan berwarna kecoklatan. Serangan hebat menyebabkan daun sebagian bahkan seluruhnya menjadi keriting.
e.      Penggulung daun
Penggulung daun memiliki inang tanaman kacang tanah dan berbagai jenis kacang-kacangan lainnya. Ciri khas larva adalah terdapatnya dua bercak hitam pada kedua sisi prothorax. Sesuai dengan namanya, larva berdiam di dalam gulungan daun. Gulungan daun mulai dibentuk oleh larva muda pada bagian pucuk, tempat telur diletakkan. Setelah tumbuh menjadi lebih besar, larva berpindah ke daun yang lebih tua. Gulungan daun dibentuk dengan cara merekatkan daun satu dengan lainnya dari sisi dalam dengan semacam zat perekat yang dikeluarkan oleh larva yang bersangkutan. Bila gulungan daun dibuka, akan dijumpai larva berwarna hijau transparan yang bergerak cepat. Selama berdiam di dalam gulungan daun, larva memakan daun sehingga tampak hanya tulang daunnya saja yang tersisa.

f.        Ulat jengkal
Larva ulat jengkal berwarna hijau dan bergerak seperti menjengkal. Larva tua memiliki ciri khas, yaitu adanya tungkai palsu sebanyak tiga pasang dan garis lateral berwarna pucat sebanyak tiga pasang yang membujur dari mesonotum hingga ujung abdomen. Tubuh larva menyempit pada bagian apikal dengan kepala kecil, dan bila direntangkan, panjangnya 3 cm. Stadium larva terdiri atas lima instar. Umur larva berkisar antara 14-19 hari dengan rata-rata 16 hari.
g.        Ulat grayak
Larva ulat grayak memiliki ciri khas, yaitu terdapatnya dua buah bintik hitam seperti bulan sabit pada tiap ruas abdomen, terutama ruas keempat dan kesepuluh yang dibatasi oleh garis-garis lateral dan dorsal berwarna kuning yang membujur sepanjang badan. Setelah telur menetas, larva tinggal untuk sementara waktu di tempat telur diletakkan. Beberapa hari kemudian, larva tersebut berpencaran. Larva tua bersembunyi di dalam tanah pada siang hari dan giat menyerang tanaman pada malam hari. Stadium larva terdiri atas enam instar dan berlangsung selama 13-17 hari dengan rata-rata 14 hari. Pupa terbentuk di dalam rongga-rongga di dalam tanah, dekat permukaan tanah. Stadium pupa berlangsung selama 7-10 hari dengan rata-rata 8,5 hari. Stadium imago (ngengat) berlangsung selama 1-13 hari dengan rata-rata 9,3 hari.
h.      Heliothis
Heliothis (Helicoverpa armigera) merupakan hama pemakan daun dan bunga kacang tanah. Selain kacang tanah, tanaman inangnya adalah kedelai, tembakau, jagung, sorgum, kapas, kentang, pupuk hijau, sayur-sayuran, dan tanaman hias. Larva tua berwarna-warni; hijau kekuningan, hijau, kecoklatan atau mendekati hitam dengan garis lateral yang terang agak bergelombang. Tubuh larva ditutupi oleh kutil dan rambut. Larva bersifat kanibal sehingga merupakan salah satu faktor kematian alami yang bersifat density dependent. Imago (ngengat) betina berwarna sawo matang, sedangkan yang jantan berwarna kehijauan. lmago umumnya bertelur secara berpencaran pada pucuk tanaman atau bunga pada malam hari. Telur berwarna kuning muda dengan umur telur 2-5 hari. Umur larva 18-25 hari, umur pupa 10-15 hari, dan umur imago 8-9 hari, pra peneluran 2-3 hari, dan kapasitas bertelur 1.062 butir per imago betina.
http://doniahmadi45.blogspot.com/2013/02/makalah-budidaya-kacang-tanah.html

2.Pengendalian Hama
Hama utama pada kacang tanah antara lain sebagai berikut Wereng kacang tanah (Empoasca fasialin), pengerek daun (Stmopteryx subsecivella), ulat jengkal (Plusia Chalcites) dan ulat grayak (Prodenia litura ), ulat penggulung daun (Lamprosema indicata), hama teresbut dapat dikendalikan dengan insektisida endosulfan, klorfirifos, monokrotofos, metamidofos, diazinon, (seperti Thiodan, Dursban, Azodrin, Tamaron dan Basudin). Untuk pencegahan, pestisida tersebut dapat diaplikasikan pada umur 25,35 dan 45 HST.
Copyright © Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Propinsi Jawa Barat
Hama Heliothis cara mengendalikannya:
(1) penanaman serempak,pergiliran tanaman; (2) penyemprotan insektisida lannate 25 WP, Lebaycid 500EC, Sevin 5D, Sevin 85 S, Supraciden 40 EC.
Hama kutu aphis Pengendalian: (1) penanaman serentak; (2) penyemprotan Agnotion 50 EC,Azodrin 15 W5C, Diazeno 60 EC.

B. Penyakit
       Penyakit yang merusak tanaman kacang tanah lebih merugikan dari pada hama. Pengrusakan yang dilakukan oleh hama pengaruhnya tidak begitu besar terhadap pertumbuhan tanaman,akan tetapi pengrusakan karena penyakit ini sangat besar pengaruhnya terhadap pertumbuhan tanaman.
1.Penyakit pada tanaman kacang tanah
a. Penyakit layu
       Tanaman yang terserang penyakit ini kelihatan layu seperti tersiram air panas. Setelah itu tanaman akan kering dan mati tanpa sempat menghasilkan polong.
b.Penyakit sapu setan
       Penyakit ini disebabkan oleh Mycoplasma atau sebangsa wereng . Tanaman yang terserang tidak dapat berproduksi. Penularannya terjadi karena tanaman terluka,inang penyakit ini adalah kedelai,kacang hijau,dan ketelah rambat.
c.Penyakit bercak daun
       Penyakit ini ditandai dengan adanya bercak-bercak coklat pada daun. Apabila serangannya berat,bercak menjadi satu dan daun mongering.
d.Penyakit mozaik
       Penyakit ini disebabkan virus yang disebarkan ke tanaman lain dengan prantara serangga jenis Aphis dan Leafhopper.Sambil mengisap serangga tersebut menularkan virus kepada tanaman yang di hisapnya.
e. Penyakit gapong
       Jika dilihat dari gejala-gejalanya,penyakit ini diduga disebabkan semacam Nematode. Daerah penyebarannya adalah daerah Kuningan dan Cirebon( Jawa Barat).

Gejala-gejalanya
a.       Tanaman tumbuh kaku.
b.      Daunnya kekuning-kuningan.
c.       Jika tanaman dicabut pada polongnya tampak bintik kecil berwarna coklat kehitaman dan bijinya busuk.
f. Penyakit sclerotium
       Penyakit ini disebabkan oleh Sclerotium rolfsii,yang melakukan aktifitas pengrusakan pada waktu cuaca lembab (banyak hujan).
g. Penyakit karat
       Penyakit ini disebabkan oleh Uromices arachidae, yang menyerang tanaman yang masih mudah. Gejala yang timbul yaitu tanaman yang terserang daunnya tampak berbintik-bintik atau bertotol-totol coklat dan akhirnya mongering.

2.Pengendalian penyakit
a) Penyakit layu
Pengendalian: penyemprotan Streptonycin atau Agrimycin, 1 ha membutuhkan0,5-1 liter. Agrimycin dalam kelarutan 200-400 liter/ha.
b) Penyakit sapu setan
Pengendalian: tanaman dicabut, dibuang dan dimusnahkan, semua tanamaninang dibersihkan (sanitasi lingkungan).
c) Penyakit bercak daun
Pengendalian: penyemprotan dengan bubur Bardeaux 1 % atau Dithane M 45,atau Deconil pada tanaman selesai berbunga, dengan interval penyemprotan 1minggu atau 10 hari sekali.
d) Penyakit mozaik
Pengendalian: penyemprotan dengan fungisida secara rutin 5-10 hari sekali sejaktanaman itu baru tumbuh.
e) Penyakit gapong
Pengendalian: tanahnya didangir dan dicari nematodanya, kemudian baru diberiDD (Dichloropane Dichloropene 40-800 liter/ha per aplikasi.
f) Penyakit Sclertium
Pengendalian: membakar tanaman yang terserang cendawan.
g) Penyakit karat
Pengendalian: tanaman yang terserang dicabut dan dibakar serta semua vector penularan harus dibasmi.
















Bab VI
PANEN DAN PENANGANAN PASCA PANEN

A.PANEN
1. Pasca Panen
Umur panen tergantung varietas dan musim tanam. Rata- rata umur panen adalah 90-100 hari atau pada saat masak fisiologis dimana tanda-tandanya adalah : kulit polong mengeras, berserat, bagian dalam berwarna coklat, jika ditekan polong mudah pecah. Cara panen dilakukan secara manual (dicabut), sebelum panen tanah perlu dibasahi dengan diari agar tidak banyak polong yang tertinggal di dalam tanah.
Perontokan polong dilakukan secara manual atau dipetik dengan tangan atau menggunakan mesin pemipil polong (stripper), lalu polong disortir dan sisihkan polong muda dan rusak.
Hasil panen dapat langsung dijual ke pabrik pengolahan (tenggang waktunya tidak boleh lebih 24 jam) atau terlebih dahulu dikeringkan
Pengeringan dilakukan dengan dijemur pada lantai atau dengan alas tikar selama 5-6 haridengan matahari terik atau bila musim hujan dengan menggunakan pengering. Pengeringan dilakukan sampai kadar air biji menjadi 10-12 % yang ditandai dengan mudah terkelupasnya kulit biji.
Pengupasan atau pembijian dilakukan dengan cara sederhana (polong dikupas dengan tangan) atau menggunakan mesin pengupas polong (peanut sheller).
Penyimpanan kacang tanah dilakukan dalam gudang yang bersih, kering tidak lembab dan sirkulasi udara baik menggunakan wadah karung goni atau kantong plastik. Kacang tanah yang sudah dikemas ditumpuk dengan teratur di atas kayu/rak kayu.
Copyright © Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Propinsi Jawa Barat
2.Cara Panen
Cara panen dilakukan secara manual (dicabut), sebelum panen tanah perlu dibasahi dengan diari agar tidak banyak polong yang tertinggal di dalam tanah.
Perontokan polong dilakukan secara manual atau dipetik dengan tangan atau menggunakan mesin pemipil polong (stripper), lalu polong disortir dan sisihkan polong muda dan rusak.
Pencabutan tanaman, lalu memetik polong (buahnya) terus bersihkan dan dijemurmatahari, memilih bila diperlukan untuk benih dan seterusnya dilakukanpenyimpanan, untuk konsumsi bisa di pasarkan langsung atau bisa langsung dibuatberbagai jenis produk makanan.

3.Waktu Panen
Umur panen tanaman kacang tanah tergantung dari jenisnya yaitu umur pendek ±3-4 bulan dan umur panjang ±5-6 bulan. Adapun ciri-ciri kacang tanah sudah siapdipanen antara lain:
a)    Batang mulai mengeras.
b)   Daun menguning dan sebabian mulai berguguran, Polong sudah berisi penuh dankeras.
c)    Warna polong coklat kehitam-hitaman.

4.Perawatan kacang tanah pasca panen
·         Pengumpulan
Kumpulkan brangkasan tanaman kacang tanah ditempat strategis.
·         Penyortiran dan Penggolongan
Pilah-pilah polong yang tua dan polong yang muda untuk dipisahkan berdasarkanderajat ketuaannya, lalu seleksi polong yang rusak atau busuk untuk dibuang
·         Penyimpanan
a. Penyimpanan dalam bentuk polong kering, masukan polong kering kedalamkarung goni atau kaleng tertutup rapat lalu disimpan digudang penyimpanan yangtempatnya kering.
b) Penyimpanan dalam bentuk biji kering.
c) Kupas polong kacang tanah kering dengan tangan atau alat pengupas kacangtanah. Jemur (keringkan) biji kacang tanah hingga berkadar air 9% lalu masukanke dalam wadah.
·         Pengemasan dan Pengangkutan
Pengemasan bisa dilakukan untuk produk mentah/polong mentah dalam bungkusplastik per 10 kg.Dapat juga berupa kemasan kue atau bentuk makanan yang sudahdimasak seperti kacang rebus, kacang goreng dan berbagai jenis kue dari kacangtanah.
Untuk pengangkutan pada prinsipnya yang pentuing kondisi komoditi tersebut tidak rusak atau tidak berubah dari kualitas yang sudah disiapkan.

5.Teknologi yang digunakan pasca panen
Kacang tanah adalah merupakan bahan pangan yang sangat populer di Indonesia dan merupakan komoditas yang sangat penting di dunia perdagangan. Dengan mengolah kacang tanah menjadi produk olahan yang bermutu tinggi, maka ada beberapa teknologi pengolahan kacang tanah yang diharapkan dapat meningkatkan nilai gizi dan nilai ekonomi yang biasa disebut dengan nilai tambah. Salah satu teknologi pasca panen tersebut yang sangat potensial untuk dikembangkan di Indonesia yaitu membuat kacang oven. Perlu diketahui bahwa teknologi adalah merupakan salah satu factor penentu dalam peningkatan produktivitas kacang tanah, sehingga didalam melakukan pengolahan kacang tanah perlu diketahui kandungan gizi dari kacang tanah tersebut. Dari hasil penelitian di laboratorium kacang tanah mentah komposisi yang terbesar yang terkandung dalamnya adalah lemak, yaitu mencapai 47-48 %, dimana lemak tersebut terdiri dari lemak tak jenuh sekitar 40-45 % asam oleat, dan 30-35 % asam lenoleat. Begitupun dengan asam lemak jenuh sebagian besar terdiri dari asam palmitat.
 Beberapa teknologi pengolahan kacang tanah 1. Pembuatan kacang oven. Bahan dan alat yang digunakan antara lain : Bahan. Bahan yang utama yaitu kacang tanah yang sudah dilakukan penyortiran dimana ukuran besarkecilnya kacang tersebut diupayakan sama dan setiap polong berisi 2 biji. • Dengan penambhan garam dapur. Didalam pembuatan kacang oven perlu diberikan garam dapur guna menambah cita rasa produk tersebut. Penambahan garam dapur sebaiknya digunakan garam dapur yang sudah diukur kemurnian nya dan minimal mencapai 99 % kandungan NaCl nya. • Bahan pengemas. Bahan pengemas yang sangat baik untuk mpengolahan kacang tanah yaitu plastic yang terbuat dari polipropilen dan polietilen atau aluminium poil. 2. Peralatan. Peralatan yang digunakan, yaitu alat untuk mencuci seperti ember, alat untuk merebus seperti panci yang berukuran besar, dan alat penjemuran yang terbuat dari para para bambu serta alat pengovenan yang sangat sederhana yang biasa dipakai dalam pembuatan kue atau roti.
Cara Pembuatan kacang oven sebagai berikut. 1. Pertama tama kita lakukan perebusan kacang tanah didalam panci selama kurang lebih 20-30 menit. Selama proses perebusan berlangsung tambahkan garam dapur sekitar 5-10 % dari berat kacang tanah, pengasinan yang maksimal sebaiknya air yang digunakan untuk merebus di kurangi terlebih dahulu. Dan selanjutnya panci diangkat dari atas api. Biarkan rebusan kacang tetap didalam panci hingga cukup dingin, dan apabila telah dingin langsung kacang rebusan langsung ditiriskan. 2. Selanjutnya kacang tersebut dilakukan pengeringan di bawah sinar matahari hingga diperoleh kekeringan yang optimal baik kulit maupun bijinya, Dan bila dilakukan pengeringan dengan menggunakan oven dapat menggunakan suhu antara 60-75 derajat celcius. 3. Selanjutnya dilakukan pengovenan kembali selama 15-20 menit guna mengurangi kadar air yang masih tertinggal. Pada saat dilakukan penjemuran dan proses pengovenan berlangsung kacang tanah sebaiknya sering di bolak balik dengan menggunakan pengaduk dari kayu, agar tingkat kekeringannya merata. Setelah dioven kacang tanah tersebut diangin-anginkan diatas para-para, setelah kacang tanah sudah dingin betul barulah dilakukan pengemasan atau packing dengan menggunakan bahan plastic polietilen dan ukurannya disesuaikan dengan permintaan pasar. Selanjutnya kacang hasil oven tadi siap untuk disimpan atau dipasarkan. Demikian teknologi penbgol;ah pasca panen kacang tanah dengan cara dioven semoga tulisan ini dapat n=bermanfaat bagi yang memerlukannya.(mnr)
6.Masalah dalam budidaya kacang tanah pasca panen
Ada beberapa permasalahan pada pasca panen kacang tanah yaitu permasalahan secara teknis,social dan ekonomi.
a.Teknis
-          Tingkat pengetahuan dan kesadaran serta kemampuan petani terbatas.
-          Kurangnya tenaga atau operator alsin pasca panen kacang tanah yang terampil.


b.Sosial
-          Tradisi panen dan pasca panen kacang tanah petani yang masih tradisional menyulitkan dalam penerapan sarana dan teknologi pasca panen.
-          Kebutuhan petani akan uang tunai mendesak.
e.Ekonomi
-          Daya beli petani terbatas.
-          Kemampuan petani dalam menyewa jasa alsin pasca panen masih rendah.